Pengoperasian TCM Molor

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 09:59 WIB
BELUM BEROPERASI: Pengoperasian alat TCM di RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor molor dari target awal./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
BELUM BEROPERASI: Pengoperasian alat TCM di RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor molor dari target awal./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Pengoperasian alat  tes cepat molekuler (TCM) di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor molor dari target awal. Bahkan hingga saat ini alat uji swab pasien Covid-19 itu belum juga beroperasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono mengatakan, target awal TCM akan mulai running per 1 Agustus. Bahkan sudah dilaporkan ke Bupati Bulungan. “Saya tidak tahu di RSD, kenapa sampai sekarang ini belum running,” kata Imam kepada Radar Kaltara, kemarin.

Padahal sesuai laporan dari pihak RSD semua sudah siap, tinggal menunggu cartridge. “Coba konfirmasi ke Dirut (Direktur Utama) kenapa TCM belum running. Saya malu juga sama Bapak Bupati, karena janjinya 1 Agustus sudah running. Tapi sampai sekarang belum running juga,” ujarnya.

Sementara itu, (Dirut) RSD dr. H. Soemarno Sosroatdmojo Tanjung Selor, Surya Tan saat dikonfirmasi terkait pengoperasian TCM mengatakan masih berproses. Karena masih menunggu cartridge dari Dinkes Kaltara.

“Provinsi yang pesan. Jadi, sekarang ini kami masih berkoordinasi dengan provinsi. Jumlahnya berapa saya belum tahu, karena sampai saat ini belum ada kabar dari provinsi,” bebernya.

Untuk alat TCM dan biosafety cabinet (BSC) sebenarnya sudah tidak ada masalah, karena sudah dipersiapkan. Termasuk ruang laboratorium pengujian swab juga sudah disiapkan. “Sudah semua, SDM (sumber daya manusia) juga sudah kami siapkan,” bebernya.

TCM, kata Surya Tan, tidak bisa banyak me-running. Kemungkinan dalam satu hari hanya ada tiga sampai empat swab. “Running swab itu saja bisa sampai 2 jam. Belum lagi pengambilan swab. Jadi, satu orang itu bisa membutuhkan waktu 3 hingga 4 jam,” ujarnya.

Apalagi sekarang ini jumlah SDM juga masih terbatas. Sejauh ini untuk di RSD masih ada satu pasien terkonfirmasi positif yang menjalani masa isolasi. “Kondisi terakhir, pasien sudah mulai membaik. Mudahan saja cepat negatif, kalau TCM sudah bisa running dan hasilnya negatif sudah bisa kita pulangkan, karena kondisinya juga sudah membaik,” sebutnya.

Surya Tan menilai keberadaan TCM ini cukup membantu dari sisi keuangan. Sebab, jika ada pasien suspek ternyata hasilnya negatif tidak perlu lagi dirawat. “Tetapi sekarang ini sudah tidak ada lagi isolasi di RSD, karena semua pasien akan menjalani isolasi mandiri. Hanya pasien dengan gejala saja yang diisolasi di RSD,” ujarnya.

Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandi mengatakan, untuk cartridge sebenarnya sudah tidak ada masalah, karena sudah ada 50 cartridge yang disiapkan. “Cartridge ini akan kita berikan secara bertahap,” ujarnya.

Namun, untuk running masih menunggu kesiapan ruangan. Karena dari hasil peninjauan ruangan yang bakal digunakan sebagai laboratorium TCM belum siap. “Alat TCM juga belum dipindahkan, dan masih ada beberapa alat lainnya yang belum siap. Kemungkinan dalam beberapa hari ini sudah bisa running,” ujarnya. (*/jai/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X