Jembatan Jelarai Bakal Ditutup

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 09:54 WIB
DIBONGKAR: Jembatan Jelarai akan ditutup sementara selama proses pengerjaan fisik. Jembatan Meranti akan menjadi jalur alternatif./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
DIBONGKAR: Jembatan Jelarai akan ditutup sementara selama proses pengerjaan fisik. Jembatan Meranti akan menjadi jalur alternatif./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Pembangunan fisik dua jembatan gantung di kawasan transmigrasi dimulai. Hal itu berdasarkan surat yang disampaikan oleh satuan kerja (satker) pelaksanaan jalan nasional wilayah I Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, dalam surat itu disampaikan bahwa sumber pembiayaan sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar Rp 12.019.272.000.

“Pengerjaan fisik sudah dimulai, dan penandatanganan kontrak juga sudah dilakukan per 27 Juli,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara, Senin (3/8).

Dalam hal ini Satker juga meminta bantuan kepada orang nomor satu di Bumi Tenguyun ketika nantinya ada kendala teknis di lapangan. Adapun dua jembatan gantung yang akan dibangun yakni jembatan gantung penghubung akses warga Satuan Permukiman(SP) 5 A dan SP 3 dan jembatan gantung penghubung  SP 7 dan SP 8.

“Pembangunan jembatan gantung ini awalnya direncanakan sejak tahun 2019. Tetapi masih tertunda dan baru bisa dimulai tahun ini,” bebernya.

Selain pembangunan jembatan gantung, tahun ini pembangunan badan jalan di Jembatan Meranti juga sudah dimulai. “Sekarang ini sedang dilakukan pengerjaan pembukaan badan jalan,” sebutnya.

Kemungkinan, kegiatan pengerjaan akan selesai akhir tahun ini. Begitu juga dengan pengerjaan dua jembatan gantung. “Kalan jalan di ujung Jembatan Meranti itu tidak lama pengerjaannya. Kemungkinan sebelum akhir tahun sudah bisa selesai,” ujarnya.

Pendanaan sepenuhnya dari APBN, dalam hal ini daerah hanya memfasilitasi saja. Setelah pengerjaan badan jalan selesai tahap selanjutnya pengerjaan fisik Jembatan Jelarai akan dimulai. “Jembatan Jelarai ini kemungkinan tahun ini juga dikerjakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Bulungan, Adriani mengatakan, untuk pengerjaan fisik memang sepenuhnya dikerjakan oleh Satker. “Kami hanya mengusulkan ke Satker, pengerjaan dan pendanaan dari Satker semua,” ujarnya.

Untuk  Jembatan Jelarai memang sudah tidak dapat digunakan jangka panjang. Sebab, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Satker pada konstruksi jembatan ada yang bergeser. “Jadi, kalau digunakan jangka panjang jembatan ini sudah tidak bisa,” sebutnya.

Apalagi selama ini jembatan ini kerap dilintasi kendaraan dengan kapasitas besar. Maka, hal itu akan sangat berisiko jika tidak segera dilakukan perbaikan. “Rencananya, jembatan itu akan direhab total, jadi selama pengerjaan Jembatan Jelarai akan ditutup,” pungkasnya. (*/jai/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X