NUNUKAN - Kepedulian Satgas Pamtas Yonif 623/BWU terhadap pendidikan anak-anak selama pandemi Covid-19 terus diwujudkan dalam bentuk mengajar secara door to door ke rumah peserta didik baru secara berkelanjutan.
Itu diungkapkan Komandan Pos Salang, Satgas Pamtas Yonif 623/BWU, Letda Inf. Edy Sukatman kepada media ini. Adapun bentuk kepedulian pihaknya terhadap anak-anak di perbatasan yang sedang menjalani proses belajar di rumah (BDR), yakni personelnya membantu peserta didik baru tingkat SD dengan mengajarkan pelajaran dasar seperti membaca dan menulis. “Ya, kita peduli dengan generasi muda di perbatasan. Jadi kita berusaha memberikan ilmu pengetahuan dari rumah ke rumah, mengingat wabah Covid-19 ini masih merebak,” ujar Edy.
Berada di Pos Salang Kecamatan Tulin Onsoi, personel mengajar di perpustakaan di Desa Semunad, Tulin Onsoi. Kegiatan tersebut dipastikan Edy akan dilakukan berkelanjutan. Meski sejatinya masih berharap wabah dapat segera diatasi dan kehidupan sosial masyarakat bisa kembali normal.
“Kami tahu mereka rindu sekolah, semoga mereka segera bisa kembali melakukan aktivitas belajar di sekolah masing-masing lagi,” tambah Edy.
Mariana, warga Desa Semunad, yang juga orang tua murid mangapresiasi upaya yang dilakukan personel Satgas Pamtas demi terus memberikan pelajaran ke anak-anak walaupun sedang berada di rumah masing-masing.
“Ya, bapak-bapak TNI di pos Salang sangat peduli akan generasi muda. Walaupun sekolah libur, kami di Desa Semunad tetap diberikan pengetahuan dari rumah ke rumah,” kata Mariana mengakui.
Sememtara itu, Dansatgas Pamtas Yonif 623/BWU, Letkol Inf. Yordania mengatakan, pihaknya memang punya 50 orang personel di 25 pos se-Kabuaten Nunukan, yang memiliki sertifikasi mengajar tingkat SD dari Dinas Pendidikan sebelum ditugaskan ke Nunukan.
“Jadi masing-masing pos itu, ada dua personel yang bersertifikasi mengajar tingkat SD. Mereka memang sudah kita siapkan untuk itu,” ungkap Yordania.
Mereka akan mengaplikasikan keahliannya di beberapa tempat di pos-pos satgas se-Nunukan dan melaksanakan tugas tersebut dari rumah ke rumah secara berlanjutan. Mereka bahkan dibekali papan tulis dan alat belajar lainnya sendiri.
“Ya memang seperti itu, mereka bawa papan tulis yang kita belikan dan membawanya ke rumah-rumah. Jadi kita tidak ingin 8 bulan kita di sini sia-sia, apa yang bisa dilakukan disamping tugas utama, lakukanlah,” beber Yordania. (raw/ana)