TARAKAN – Kegiatan pigging alias perawatan pipa gas dari Bunyu-Tarakan yang seyogianya dilakukan pada Sabtu (25/7) hingga Minggu (26/7) lalu resmi ditunda. Namun pemadaman bergilir tetap saja dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3 Tarakan.
Hampir sebagian besar wilayah Tarakan gelap gulita. Seperti yang dirasakan Rian (34), warga RT 11, Beringin, Selumit Pantai. Dia mengatakan durasi pemadaman di daerahnya cukup lama, mulai pukul 14.00 Wita hingga pukul 18.00. "Padahal kan tidak jadi pigging, tapi kok ada pemadaman ya (Minggu)," katanya kepada Radar Tarakan.
Kemudian pada Selasa (28/7), pemadaman kembali dirasakan di sejumlah wilayah, seperti di Kelurahan Selumit, Gunung Lingkas, Karang Anyar, hingga ke Kelurahan Pantai Amal. Lalu sehari kemudian, Rabu (29/7), pemadaman bergilir masih berlanjut di daerah Jl. Yos Sudarso, tepatnya di Pasar Lingkas Sebengkok.
Saat dikonfirmasi, Manager PT PLN (Persero) UP3 Tarakan Suparje Wardiyono mengatakan kejadian ini akibat adanya penurunan tekanan gas pipa dari Bunyu, yang menyebabkan pasokan gas ke Tarakan berkurang. Sehingga beberapa mesin pembangkit berbahan bakar gas tidak dapat dioperasikan. "Sehingga dilakukan pemutusan aliran listrik sementara secara bergilir. Maksimal dua sampai tiga jam. Jika belum normal akan kami rolling daerah padamnya," ungkapnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, terjadi defisit sebesar 3,5 Megawatt (MW) pada beban dasar siang 33 MW. Sedangkan beban puncak malam sebesar 40 MW. Sementara mesin pembangkit yang beroperasi adalah mesin berbahan bakar High Speed Diesel (HSD) alias bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan mesin pembangkit gas. "Baik UP3 maupun UPDK Tarakan terus berkoordinasi dengan Pertamina Aset 5 Bunyu Field," ujarnya. (*/one/ash)
