Oknum Sipir Tewaskan Gadis Remaja

- Rabu, 22 Juli 2020 | 14:36 WIB
TERBALIK: Mobil jenis pikap Toyota Hilux menabrak seorang gadis berusia 13 tahun di atas kendaraan yang berhenti di pinggir jalan, Selasa (21/7)./SATLANTAS POLRES NUNUKAN
TERBALIK: Mobil jenis pikap Toyota Hilux menabrak seorang gadis berusia 13 tahun di atas kendaraan yang berhenti di pinggir jalan, Selasa (21/7)./SATLANTAS POLRES NUNUKAN

NUNUKAN - Seorang gadis remaja berusia 13 tahun tewas tertabrak mobil yang dikendarai oknum sipir Lapas Kelas II-B Nunukan. Mobil melaju kencang di Jalan Jagung Manis, Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan selatan sekira pukul 07.00 WITA, Selasa (21/7).

Korban ditabrak tepat di samping sepeda motornya yang sedang menepi. Seorang rekan korban lainnya, berhasil selamat dan hanya mengalami luka ringan. Oknum sipir berinisial RD (23) mengalami luka serius dan juga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan untuk menjalani pemeriksaan lebih intensif.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Nunukan, AKP Andre Bachtiar mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, mobil yang dikendarai RD, dengan jenis mobil pikap Toyota Hilux warna putih, dikemudikan RD dari arah Jalan Ujang Dewa, Nunukan Selatan dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di Jalan Jagung Manis, Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, tepat di jalan yang menikung, pengemudi mobil tidak bisa mengendalikan laju mobil. Hingga akhirnya menabrak sepeda motor Honda Beat warna hitam-merah muda yang sebelumnya dikendarai korban dan rekannya. “Jadi mereka ini berhenti di pinggir jalan dan ditabrak oleh RD ini. Korban yang meninggal dunia di lokasi diduga mengalami luka serius karena tertabrak, sementara temannya hanya luka ringan karena sempat menghindar,” ujar Andre ketika dikonfirmasi, Selasa (21/7).

Dugaan sementara yang disimpulkan petugas saat melakukan oleh TKP, Andre menyebutkan diduga RD bergerak dengan kecepatan tinggi saat jalan menikung dan tidak bisa mengendalikan laju mobil yang dikemudikannya.

Sementara itu, soal kelanjutan kasus kecelakaan hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia, Andre mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih mendalam. Saat ini, pihaknya masih terkendala dengan posisi pelaku penabrak yang dirawat di RSUD Nunukan. “Ya, masih proses, kami terhambat karena pelaku masih di rumah sakit dan keluarga korban masih berduka. Belum ada yang bisa kami mintai keterangan lebih mendetail,” beber Andre.

Kepala Lapas Kelas II-B Nunukan, Taufiq membenarkan seorang sipir yang menabrak orang hingga tewas. Ia masih enggak berkomentar lebih jauh. Taufiq hanya masih ingin fokus kepada pihak keluarga korban. “Ya, kami masih fokus ke keluarga korban dulu, saya sendiri yang ketemu keluarga, sudah melakukan mediasi dan ada perjanjian seperti kami bantu semua kebutuhan. Pokoknya apa yang diperlukan semua kami bantu,” kata Taufiq.

Ditanya soal kasus tersebut apakah akan dibawa ke ranah hukum, dirinya belum mengetahui terkait hal tersebut. Namun, jika nantinya dipanggil pihak berwajib, Taufiq bersedia atas pemanggilan tersebut. “Jadi saat ini kami urus pemakaman korban dahulu, kalau memang nanti kami dipanggil pihak yang menangani, kami siap-siap saja,” tambah Taufiq. (raw/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X