Soal Kelangkaan BBM di Krayan, Bupati Minta Perhatian Pertamina

- Sabtu, 18 Juli 2020 | 13:02 WIB
Bupati Asmin L Hafid membahas ketersediaan BBM di Krayan.
Bupati Asmin L Hafid membahas ketersediaan BBM di Krayan.

NUNUKAN - Memastikan pemulihan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Krayan, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid mendatangi Pertamina di Tarakan, Kamis (16/7). Dari pertemuan itu ada angin segar. Pertamina di Tarakan menjanjikan pemulihan penyaluran BBM ke Krayan pada pekan depan.

Diutarakan Juru Bicara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Hasan Basri kepada pewarta harian ini. Hasan mengaku, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid secara khusus datang menemui Pertamina di Tarakan, meminta solusi atas kesulitan BBM masyarakat di wilayah Krayan. Bahkan pemandangan antrean di Krayan sudah terjadi sejak Juni lalu.

“Ya, Bupati (Laura) ditemui oleh pihak Pertamina di Terminal BBM Tarakan. Selain menanyakan alasan terjadinya kelangkaan BBM di wilayah Krayan, Bupati juga meminta Pertamina segera melakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut,” ujar Hasan, Jumat (17/7).

Dilanjutkan Hasan, menurut Laura, kelangkaan BBM sudah sangat menganggu aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah Krayan. Apalagi satu-satunya BBM yang ditunggu masyarakat saat ini, adalah yang berasal dari Pertamina. BBM dari Malaysia juga tidak bisa masuk akibat kebijakan lockdown (karantina wilayah).

“Kalau pasokan dari Pertamina terganggu, maka seluruh aktivitas masyarakat pun ikut terganggu, untuk itu saya meminta Pertamina segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini,” ujar Laura saat pertemuan bersama Pertamina dan disampaikan ke Hasan.

Menanggapi permintaan tersebut, Hasan mengatakan, Pertamina awalnya menyampaikan kronologis penyebab terjadinya kelangkaan BBM di Krayan dahulu.

Di mana kelangkaan BBM di wilayah Krayan, dikarenakan pesawat Air Tractor AT-802 PK-PAY dengan kapasitas angkut 4.000 liter yang biasa mengangkut BBM ke Krayan, sejak tanggal 29 Juni 2020 lalu, dipindahtugaskan untuk melayani di wilayah Papua.

“Jadi mereka jelaskan, Pertamina menggunakan pesawat pengganti dengan pesawat Cassa 212 PK-PCT, dengan kapasitas angkutnya sebanyak 1.200 liter per sekali terbangnya,” kata Hasan.

Pesawat pengganti dengan kapasitas angkut yang lebih kecil tersebut yang menyebabkan pasokan BBM di wilayah Krayan berkurang dan menimbulkan antrean panjang di masyarakat.

Selanjutnya, untuk memulihkan pasokan BBM di wilayah Krayan, Pertamina berjanji akan kembali menggunakan pesawat Air Tractor AT-802 PK-PAY atau pesawat berdaya angkut 4.000 liter BBM. “Ya, jadi pihak Pertamina menjanjikan pada awal pekan depan, pengiriman BBM ke Krayan kembali menggunakan pesawat Air Tractor dengan kapasitas 4.000 liter. Sehingga kebutuhan bisa normal seperti sedia kala,” jelas Hasan.

Meski begitu, Pertamina juga menjelaskan di satu sisi, sebagai perusahaan yang dalam operasionalnya sangat mengedepankan aspek safety dan prosedur keselamatan, pihaknya juga harus berhadapan dengan faktor cuaca yang tidak menentu yang terkadang menyebabkan adanya penundaan penerbangan. (raw/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X