TANJUNG SELOR – Jumlah pasien positif Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Bulungan tersisa dua orang. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan optimistis akhir Juli ini, Bumi Tenguyun zero kasus.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan, H. Sudjati mengatakan, pasien positif di Bulungan itu sisa satu orang. Karena ada tambahan kasus baru dari klaster aparatur sipil negara (ASN). Jadi, tersisa dua orang.
“Awalnya kan ada tiga, tapi yang tenaga medis itu sudah keluar hasil swab follow up negatif,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara kala ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/7).
Berdasarkan hasil rapat, pasien dengan inisial M (20), merupakan anak almarhum pasien yang meninggal dunia awal April lalu akan dipindahkan ke tempat karantina dan akan dibuatkan ruang khusus. “Rencananya mau dipindahkan, karena sudah terlalu lama dirawat,” bebernya.
Pemindahan itu dilakukan agar pasien tidak bosan karena sudah terlalu lama menjalani pengobatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor. “Kalau di RSD kan dia tidak bisa melihat suasana luar, paling yang dilihat orang baring saja. Mangkanya kita pindahkan ke karantina supaya bisa melihat suasana di luar. Biar cepat sembuh,” kata Sudjati.
Melihat data yang ada sekarang ini pihaknya optimistis target zero kasus bisa tercapai. “Dua ini saja, kalau sudah tidak ada tambahan, nol sudah kasus Covid-19,” bebernya. Sejauh ini tercatat masih ada 13 orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani masa karantina. Harapannya, 13 orang ini tidak ada lagi yang positif. “Mudahan sudah tidak ada lagi tambahan,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono. Ia mengaku optimistis akhir Juli sudah bisa zero. “Insyaallah, doakan saja semoga bisa cepat zero,” singkatnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSD dr. H. Soemarno Sosroatdmojo TanjungSelor, Surya Tan menambahkan, secara fisik kondisi dua pasien sehat. Bahkan tidak ada gejala klinik. “Sehat, dan tidak ada gejala,” ujarnya.
Hanya saja karena hasil swab positif, sehingga yang bersangkutan harus menjalani pengobatan sampai nantinya hasil uji swab negatif. “Kalau swab negatif sudah bisa dipulangkan. Tetapi, tetap harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari,” sebutnya.
Terpisah, Juru Bicara Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan, di Indonesia memang sudah ada beberapa daerah yang melaporkan zero kasus. Tetapi walaupun sudah berstatus zero, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. “Zero bukan berarti protokol kesehatan itu diabaikan. Harus tetap dijalankan,” sebutnya.
Bahkan WorldHealthOrganization (WHO) pun telah merekomendasikan hal itu. Artinya, walaupun sudah zero, tingkat kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. “Sampai saat ini kita tidak bisa memprediksi secara pasti sampai kapan virus ini akan berakhir. Sekarang ini yang bisa dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.
New Normal, Tunggu Nol Kasus
Masih adanya warga yang positif Covid-19, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung belum melakukan penerapan tatanan baru atau new normal hingga saat ini.
Sebelumnya, penerapan new normal akan dilaksanakan Juli ini, namun karena masih ada warga Tana Tidung yang terpapar Covid-19 membuat penerapan new normal tertunda. "Iya, untuk saat ini jadwal kita untuk melakukan tatanan baru atau new normal belum bisa dilakukan, karena memang kita masih menjaga situasi, memang benar aman baru kita terapkan new normal," kata Bupati Tana Tidung, H. Undunsyah, Senin (13/7).
