TARAKAN - Akibat hujan yang mengguyur Kota Tarakan sejak sekita pukul 03.00 WITA, beberapa kawasan terpantau terendam banjir. Meski tidak terlalu tinggi namun banjir tersebut menghambat produktivitas warga.
Salah seorang pengendara bernama Fahmi, warga Kelurahan Karang Anyar mengaku enggan untuk menerobos arus banjir. Ia menjelaskan, dirinya takut mengambil risiko sebab sebelumnya mengalami kerusakan motor saat melintas banjir. Alhasil, ia memilih untuk menunggu hingga banjir surut.
“Saya mau lewat sini sudah seperti ini, rencana mau lewat, tapi lihat air tinggi begini saya takut juga kendaraan saya rusak. Mau tidak mau nunggu airnya surut,” ujarnya (12/7).
“Soalnya sebelumnya pernah nekat terobos akhirnya motor saya masuk bengkel. Harapannya semoga ini menjadi perhatianlah, soalnya dari dulu di sini menjadi langganan banjir,” sambungnya. Sementara Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Ir. Kajat Prasetio menerangkan, dari laporan yang diterima BPBD hingga pukul 09.00 WITA kemarin, tercatat lokasi yang terdampak banjir masih di titik langganan seperti Kelurahan Karang Anyar dan Karang Harapan.
“Sementara ini yang diketahui banjir terjadi di Jalan Mulawarman, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Aki Balak, sementara dari laporan yang masuk hanya itu. Kami juga terus memantau perkembangan situasi,” tuturnya.
Meski demikian, ia menegaskan sejauh ini pihaknya tidak menerima informasi adanya pohon tumbang atau pun tanah longsor. Sehingga ia berharap musibah tersebut tidak terjadi. “Alhamdulillah hari ini tidak ada laporan tanah longsor yang masuk atau pun pohon tumbang. Kami tetap stay saja, mudah-mudahan tetap terus aman terkendali,” ucapnya.
Terkait penanganan lanjutan, ia menjelaskan jika sejauh ini pihaknya hanya terfokus pada penanganan saat bencana. “Kami sifatnya hanya berwenang menanggani bencana, tidak untuk masalah pencegahan mungkin hal itu menjadi fokus OPD lainnya. Diharapkan hari ini semua aktivitas masyarakat berjalan lancar,” pungkasnya. (*/zac/lim)