TARAKAN – Cartridge untuk pemeriksaan swab dengan metode tes cepat molekuler (TCM) di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), untuk pasien positif Covid-19 maupun orang yang kontak erat mengalami kekosongan.
Sehingga Gugus Tugas Covid-19 terpaksa mengirimkan sampel ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, dari beberapa kali dilakukan pengiriman, total sampel yang sudah terkirim sekitar 1.304 tabung.
Namun masih ada 321 sampel yang belum keluar hasil pemeriksaannya. Termasuk sampel milik orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 189, dan pemeriksaan follow up pasien positif.
“Sekitar dua hari yang lalu, kami kirimkan 193 sampel, dan kami belum dapatkan hasilnya. Yang belum ada hasilnya (total) 321 sampel, itu termasuk 189 sampel OTG. Masih menunggu, makanya status OTG-nya belum ada perubahan,” terangnya.
Pengiriman sampel ini terpaksa dilakukan lantaran kehabisan cartridge. Namun jauh hari sebelumnya, Gugus Tugas sudah mengusulkan pengadaan cartridge dari pusat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara).
dr. Devi mengatakan biasanya sekali pengadaan cartridge dari pusat sebanyak 100 unit. “Kami kehabisan cartridge, jadi semua (sampel) kami kirimkan. Pemeriksaan terakhir itu yang satu pasien sembuh kemarin, pakai cartridge yang ada di RSUKT. Sudah lama kami usulkan, tapi belum datang lagi. Biasa kami dikasih 100 cartridge,” lanjutnya.
Perkembangan kasus Covid-19 di Tarakan per Senin (6/7) kemarin tidak ada perubahan. Dari 78 orang kumulatif pasien terkonfirmasi positif, sebanyak 60 orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Sehingga pasien positif yang dirawat sebanyak 18 orang. Yakni 12 orang dirawat di RSUKT dan 6 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. “Hari ini tidak ada penambahan kasus positif, maupun pasien sembuh dari Covid-19,” tutupnya. (*/one/lim)
