Produksi Air Bersih di Sungai Buaya Memprihatinkan

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 11:03 WIB
JADI KENDALA: Selain air baku yang terbatas di IPA Sungai Buaya, PDAM Bulungan mengaku eceng gondok salah satu penyebab tak lancarnya produksi air baku./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
JADI KENDALA: Selain air baku yang terbatas di IPA Sungai Buaya, PDAM Bulungan mengaku eceng gondok salah satu penyebab tak lancarnya produksi air baku./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Selama masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19),Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta Kabupaten Bulungan mengaku dengan protokol kesehatan tetap berupaya memberikan pelayanan air bersih terhadap masyarakat.

Bahkan, selama pandemi ini petugas PDAM tetap menerima sambungan rumah (SR) baru guna meningkatkan cakupan pelayanan air bersih bagi warga Bumi Tenguyun ini. Tercatat kurang lebih sebanyak 99 unit SR yang telah tersalurkan dari air bersih tersebut.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Danum Benuanta Bulungan, Winardi mengatakan, pasca adanya penambahan SR baru itu, saat ini total secara keseluruhan SR yang dilayani PDAM Danum Benuanta sebanyak 12.474 unit. Jumlah itu diyakini akan terus bertambah lantaran proses pengajuan dari masyarakat pun terus ada.

“Pelayanan prima akan terus kami upayakan dengan semaksimal mungkin. Ya, sekalipun di masa pandemi Covid-19 ini dengan segala keterbatasan ruang gerak yang ada,” katanya saat diwawancara awak media ini melalui sambungan telepon pribadinya, Jumat (3/7).

Lanjutnya, mengenai masih adanya permasalahan di lapangan terkait aduan air kerap mati dan lain sebagainya. Winardi menjelaskan bahwa itu tak terlepas dari faktor di luar kemampuan PDAM. Misalnya, seperti kendala air baku yang produksinya terus memprihatinkan di Sungai Buaya, Tanjung Selor yang sudah dangkal.

“Dari faktor itulah salah satunya yang menyebabkan produksi air bersih tidak bisa maksimal pada saat tertentu,” ujar pejabat yang murah senyum ini.

Selain itu, tak maksimalnya pelayanan distribusi air bersih bisa disebabkan oleh faktor eksternal. Jika terjadi pemadaman listrik sehingga otomatis hal itu mengganggu distribusi ke pelanggan. Oleh karenanya, pelanggan pun harus paham tentang beberapa kendala ini.

“Kami sebenarnya tak ingin kendala distribusi air bersih itu terjadi. Tapi, karena memang di luar kemampuan kami. Sehingga permasalahan itu terus terjadi sampai saat ini. Meski, tak cukup sering belakangan ini,” akunya.

Di sisi lain, tambahnya, mengenai upaya apa yang dilakukan PDAM terhadap permasalahan yang ibarat membelenggu itu. Pihaknya menerangkan bahwa PDAM sudah mengusulkan ke BWS3 SDA yang menangani air baku melalui Dinas PU Provinsi Kaltara. Yaitu pengambilan air baku di Sungai Kayan dengan cara pemasangan pipa transmisi dari sungai Kayan ke Instalasi Air Bersih Sungai Buaya.

“Kemudian untuk menanggulangi listrik PLN yang kerap mati, kami langsung mengalihkan ke generator walaupun dengan cost yang lebih tinggi,” jelasnya. (omg/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X