Di Tengah Pandemi Menjaga Keberlangsungan Investasi

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 10:56 WIB
QRIS: Pekan QRIS pada Maret lalu sebelum pandemi. Kini QRIS menjadi solusi akan transaksi keuangan di tengah pandemi./BANK DATA/RADAR TARAKAN
QRIS: Pekan QRIS pada Maret lalu sebelum pandemi. Kini QRIS menjadi solusi akan transaksi keuangan di tengah pandemi./BANK DATA/RADAR TARAKAN

Berdiri sejak 28 Juli 2017, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara (Kaltara) terus berperan menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Kaltara, menjaga stabilitas harga, menjaga kelancaran sistem pembayaran tunai dan nontunai, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Kaltara.

YEDIDAH PAKONDO

MELIHAT kondisi yang ada pada saat ini, kondisi global dan nasional belum mampu kembali normal dalam waktu dekat atau setidaknya sampai vaksin Covid-19 berhasil ditemukan. Pada triwulan-II 2020 mendatang dan whole year 2020 pertumbuhan ekonomi di Kaltara di proyeksi masih akan mengalami perlambatan karena struktur perekonomian Kaltara yang di dominasi oleh sektor primer.

Namun demikian, adanya beberapa proyek strategis di Kaltara (PLTA Sei Kayan, KIPI Tanah Kuning, Kota Baru Mandiri, Kayan Food Estate, danKilang Mini di Tana Tidung) diharapkan akan mampu menahan laju pertumbuhan ekonomi Kaltara tidak terlalu melambat.

Bank Indonesia bersama otoritas terkait berkomitmen untuk menjaga kelancaran layanan sistem pembayaran dan transaksi keuangan untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Dalam mendukung dan mengikuti seruan Pemerintah dalam mitigasi penyebaran Covid-19, BI telah melaksanakan langkah sebagai berikut, BI telah berkoordinasi dengan OJK dan industri untuk menetapkan penyesuaian jadwal kegiatan operasional dan layanan publik yang berlaku sejak 30 Maret dan telah beberapa kali diperpanjang hingga sementara sampai pada 30 Juni.

Dari sisi pengelolaan rupiah, BI memastikan bahwa uang rupiah yang didistribusikan kepada masyarakat adalah uang Rupiah yang telah melalui proses pengolahan khusus guna meminimalisir penyebaran Covid-19. BI bekerja sama dengan perbankan memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan uang tunai dilakukan secara front loading. Perlu diketahui bahwa ketersediaan uang tunai mencapai 6 (enam) bulan untuk kebutuhan uang beredar. Hingga saat ini BI Kaltara juga senantiasa melakukan kegiatan kas titipan di beberapa wilayah untuk menjaga ketersediaan rupiah bagi masyarakat.

Selain itu untuk menjaga likuiditas di masyarakat, secara kebijakan Bank Indonesia juga telah menurunkan suku bunga acuan BI7DRR menjadi 4,25 persen dari yang sebelumnya 4,5 persen. Lebih lanjut BI juga telah melonggarkan rasio giro wajib minimum (gwm) untuk bank umum dan syariah masing-masing 3 persen, dengan harapan perbankan dapat memperoleh likuiditas yang dapat disalurkan ke masyarakat.

Dari sisi nontunai, BI dan industri melakukan upaya dalam meningkatkan transaksi nontunai. Penggunaan nontunai melalui uang elektronik, mobile banking, internet banking dan QRIS, mendukung program WFH dan social distancing. Termasuk melalui perpanjangan masa berlakunya MDR QRIS, khusus usaha mikro, sebesar 0 persen yang berlaku hingga 30 September 2020 dan penurunan biaya SKNBI yang berlaku efektif sejak 1 April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.

“BI akan terus mendorong penggunaan pembayaran nontunai serta mendukung program-program pemerintah dalam menyalurkan dana bantuan sosial melalui pembayaran nontunai,” ujar Kepala KPw BI Kaltara, Yufrizal.

BI Kaltara melakukan pengkondisian terhadap setoran uang yang diterima dari perbankan/PJPUR berupa karantina selama 14 hari dan dilanjutkan dengan proses penyemprotan disinfektan sebelum dilakukan pengolahan dan didistribusikan kembali kepada masyarakat.

Selain itu, BI Kaltara juga memperkuat higienitas dari SDM dan perangkat yang digunakan dalam pengolahan uang rupiah serta melakukan koordinasi dengan perbankan/PJPUR untuk menerapkan langkah-langkah dalam pengolahan uang Rupiah dengan memerhatikan aspek K3 dari sisi SDM maupun perangkat pengolahan uang rupiah.

Dari sisi makroekonomi, BI senantiasa berkoordinasi dalam TPID Kaltara dan TPID Tarakan untuk pemantauan pasokan bahan pangan agar inflasi senantiasa dapat dikendalikan serta melakukan koordinasi, kajian, dan analisis makroekonomi untuk menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah.

BI Kaltara juga turut menghimbau masyarakat agar dapat belanja secara bijak dengan memperhatikan kebutuhan rutin dan secara terus menerus ikut mengampanyekan gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar masyarakat Kaltara dapat memitigasi risiko penyebaran Covid-19 sehingga perekonomian dapat berjalan dengan baik. BI Kaltara senantiasa melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara optimal meskipun di tengah pandemi dan mendukung langkah-langkah pemulihan perekonomian Kaltara yang dilakukan oleh Pemprov Kaltara.

Pemprov Kaltara sudah melakukan berbagai langkah strategis, baik dalam rangka penanganan Covid-19 ataupun dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi di era Covid-19 ini. Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah berdasarkan pembahasan pada saat webinar series 4.0 jilid I sebagai bentuk upaya memulihkan perekonomian kaltara antara lain, tetap menjaga keberlangsungan salah satu investasi utama yakni pembangunan PLTA Sei Kayan tahap I, adapun untuk mendukung proyek ini pemerintah senantiasa melakukan pengembangan infrastruktur seperti ruas jalan provinsi, akses jalan perbatasan serta meningkatkan akses jalan untuk Kota Baru Mandiri (KBM).

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X