Cerita dari Kecelakaan Speedboat Antasena, Penumpang Tak Sadar Ditarik dari Jendela

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 10:51 WIB
MINTA MAAF: Nakhoda speedboat Antasena saat memberikan penjelasan sekaligus meminta maaf kepada para penumpang di Rumah Sakit Akhmad Berahim, Tana Tidung, Kamis (2/7) malam./FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN
MINTA MAAF: Nakhoda speedboat Antasena saat memberikan penjelasan sekaligus meminta maaf kepada para penumpang di Rumah Sakit Akhmad Berahim, Tana Tidung, Kamis (2/7) malam./FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Usai mengalami kecelakaan 14 penumpang speedboat nonreguler Antasena yang selamat langsung dilarikan ke Rumah Sakit Akhmad Berahim. Mereka yang dinyatakan sehat, dibolehkan jalan.

Direktur Rumah Sakit Akhmad Berahim dr. Budi mengatakan setelah melakukan pemeriksaan, semua penumpang dinyatakan sehat. Dan tidak ada yang mengalami luka serius atas kejadian Kamis siang. "Alhamdullilah semua sehat, meski ada yang luka memar tapi itu tidak serius dalam beberapa hari juga sembuh. Usai pemeriksaan mereka sudah bisa kembali pulang mungkin ada yang trauma dalam kecelakaan itu dan itu wajar, ya karena kan kejadiaannya spontan," kata dr. Budi, (3/7).

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Tidung RA Darwis mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung sigap dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Pihaknya juga menyediakan fasilitas tempat tinggal untuk para penumpang yang bermalam sebelum melanjutkan perjalanan.

"Kami sudah sampaikan kepada penumpang yang bermalam, kami menyediakan tempat tinggal dan makan minum. Tapi ada juga penumpang yang dijemput keluarganya, jadi hanya ada beberapa orang penumpang yang bermalam dan itu pun sudah bermalam di penginapan dan yang menanggung adalah pemilik speedboat itu," kata RA Darwis singkat.

Kapolsek Sesayap Iptu Suudi mengatakan pihaknya telah memfasilitasi pemilik speedboat dengan penumpang. "Alhamdulliah antara penumpang dan pemilik speedboat sudah menuju jalan damai dan tidak ada lagi yang dipermasalahkan. Artinya pemilik speedboat bersedia mengganti semua kerugian yang dialami oleh penumpang. Dan itu juga sudah tertuang dalam surat perjanjian, jadi tidak ada lagi masalah yang serius sekarang," kata Suudi.

Salah satu penumpang Hanisa (34) menjelaskan, dirinya bertolak dari Malinau bersama suami dan anaknya sekira pukul 13.00 WITA. Sebelum perjalanan tidak ada firasat buruk. Lepas dari Tideng Pale speedboat tiba-tiba menabrak batang kayu.

"Setelah melanggar, speedboat langsung miring dan terbalik, saya di situ langsung menyelamatkan anakku air sudah penuh dalam speed. Untung saja ada perahu nelayan yang mungkin mancing di situ mereka langsung menolong dan menarik anak saya keluar," kisahnya.

Semua penumpang panik dan masing-masing menyelamatkan diri. "Saya bersyukur, saya, anak dan suami bisa selamat. Hanya surat-surat seperti ijazah dan dan surat lainnya itu semuanya basah. Saya tidak tahu apakah masih bisa digunakan atau tidak. Yang jelas saya bersyukur bisa selamat dari musibah ini," ungkapnya.

Penumpang lainnya, Najwa Sifa (17) merasa trauma dengan kejadian yang menimpanya, sebelumnya dirinya ingin naik pesawat dari Malinau ke Tarakan. Ketika hendak membeli tiket ternyata habis. "Kata mama, sudah naik speed aja. Ya udah saya naik speedboat, padahal saya gak berani naik speed," akunya.

Najwa berada di belakang kursi nakhoda. Ia mengingat saat speedboat terbalik ia lantas menggapai jendela. Dari luar ada tangan yang menariknya. "Saya ditarik keluar dari jendela saya orang pertama yang keluar. Saya kira saya sudah tidak ada nyawa lagi. Soalnya kan saya tidak bisa renang, makanya saya sangat trauma dengan kejadian ini," ungkapnya dengan wajah pucat.

Diakuinya, satu tas koper miliknya hilang tidak tahu ke mana. Berisi baju dan dokumen untuk pendaftaran di perguruan tinggi. "Koper satu hilang saya juga tidak tahu karena, semua panik, di dalam tas itu ada surat pendaftaran kuliah saya. Kan memang kebetulan saya mau ke Jakarta untuk mendaftar kuliah, tapi dengan musibah ini kata ayah saya harus ditunda dulu karena memang saya trauma sekali," jelasnya kepada Radar Tarakan, Kamis (2/7) malam. (rko/lim)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X