Di Kaltara, Tujuh Orang Meninggal Dunia Akibat DBD

- Kamis, 2 Juli 2020 | 11:28 WIB
WASPADA: Jumlah kasus DBD yang menyebabkan meninggal dunia tahun ini terjadi penurunan. Tampak petugas saat melakukan fogging./RADAR KALTARA
WASPADA: Jumlah kasus DBD yang menyebabkan meninggal dunia tahun ini terjadi penurunan. Tampak petugas saat melakukan fogging./RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Dalam lima bulan terakhir (Januari-Mei) tercatat 224 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Utara (Kaltara). Jumlah itu turun jika dibandingkan 2019 di bulan yang sama sebanyak 886 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Agust Suwandy mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi terjadinya penurunan kasus DBD. Salah satunya faktor iklim. “Mulai awal 2020 sampai sekarang ini iklim berbeda ketika 2019,” kata Agust kepada Radar Kaltara, (1/7).

Sebab, tingkat curah hujannya lebih sedikit di tahun ini. Jika curah hujan tinggi, maka akan semakin banyak tampungan air di mana-mana. “Jadi sekarang ini curah hujan kurang, sehingga tampungan air juga berkurang. Bahkan sekarang ini lebih banyak cuaca panas dari pada hujan,” bebernya.

Meski telah terjadi penurunan jumlah kasus, Dinkes mengaku masih akan terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada. Kerena setiap tahun kasus DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti selalu ada. “Artinya, jangan sampai lengah walaupun sekarang ini perhatian tertuju ke Covid-19 tetapi penyakit lain tidak bisa hilang begitu saja,” sebutnya.

Dalam hal ini pihaknya berharap agar jumlah kasus DBD bisa terus terjadi penurunan. Namun demikian, tingkat kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. “Di rumah sakit pasien DBD juga sudah berkurang,” ungkapnya.

Lanjut dikatakan, selain jumlah kasus yang terjadi penurunan, pasien meninggal dunia akibat DBD juga tercatat terjadi penurunan. Di tahun 2019 (Januari-Mei) ada 12 orang meninggal dunia akibat DBD. “Nah, tahun ini mulai Januari hingga Mei hanya ada tujuh orang yang meninggal dunia,”bebernya.

Tujuh orang yang meninggal dunia tersebar di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Nunukan dan Kota Tarakan. “Di Malinau sampai saat ini belum ada laporan yang meninggal dunia,” ujarnya. Namun, data yang sekarang ini masih data sementara, karena data bulan Juni hingga Desember belum masuk. “Tapi kami tetap berharap tidak ada lagi penambahan jumlah meninggal dunia,” sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono mengatakan, jika dibandingkan tahun sebelumnya sekarang ini kasus DBD di Bulungan sudah mulai stabil. “Tapi bukan berati lengah. Tetap harus waspada,” bebernya.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang P2P Dinkes Bulungan itu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu aktif melakukan gerakan 3M plus. “Hanya dengan cara itu yang efektif, jadi saya harapkan masyarakat bisa sadar melakukan gerakan 3M plus,” singkatnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X