MALINAU – Rencananya guru-guru yang mengabdi di sekolah-sekolah wilayah perbatasan dan pedalaman yang saat ini berada di wilayah perkotaan selama pandemi coronavirus disease (Covid-19) akan di-rapid test sebelum kembali mengajar ke sekolahnya.
Langkah tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau sebagai upaya dunia pendidikan di Malinau tetap sehat, aman dan produktif dalam menghadapi tatanan hidup baru. Karena itu, persiapan demi persiapan dilakukan terkait rencana pengaktifan kembali aktivitas pendidikan di Kabupaten Malinau.
“(rapid test guru) pasti.” ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Malinau Dr. Ernes Silvanus, S.Pi, M.M, (29/6). Sebab, kata Sekkab, salah satu yang diarahkan oleh Bupati Malinau Dr. Yansen T.P., M.Si yang pertama agar memastikan sarana prasarana penunjang pengaktifan kembali aktivitas pendidikan, yang termasuk di dalamnya adalah guru.
“Kita harus pastikan guru-guru pada lingkungan kerja. Jika mereka selama tiga bulan ini mungkin dipastikan terkunci di wilayah perkotaan, jadi akan kita rapid test. Bahkan tadi tawaran kita rapid test dua kali sebelum mereka memasuki lingkungan kerja mereka,” ungkap Ernes.
Pihaknya memang sangat berharap sepanjang pandemi virus korona ini agar guru-guru atau pegawai-pegawai sekolah untuk tidak ke mana-mana, agar mengurangi risiko penularan dan penyebaran Covid-19.
“Kepada para guru tolong jangan ke mana-mana, karena ini berisiko sekali. Berisiko bagi diri dia, bagi keluarga dia dan bagi murid. Jadi harapan saya ya kita betul-betul harus bisa melihat ini secara luas,” pesannya.
Pria yang diamanahi sebagai wakil ketua sekaligus juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malinau ini menegaskan, seperti arahan Bupati secara langsung pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malinau beberapa waktu lalu, pihaknya akan sesegera mungkin untuk merumuskan bagaimana aktivitas pendidikan bisa kembali berjalan.
Termasuk dengan memastikan kesehatan para guru yang akan masuk ke wilayah pedalaman dan perbatasan yang merupakan zona-zona hijau dengan melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum masuk.
“Jadi nanti guru kita rapid test, karena kita juga mau menjamin mereka yang mengajar anak-anak kita dalam kondisi sehat,” kata Ernes lagi. (ags/ana)
