NUNUKAN – Menuntut pengusutan tuntas pelaku pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam aksi penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang terjadi di DPR RI Rabu (24/6) lalu, puluhan massa dari DPC PDIP Nunukan, melakukan aksi demontrasi di depan halaman Mapolres Nunukan, Senin (29/6).
Setidaknya ada tiga tuntutan yang dibawa massa saat aksi demontrasi di Mako Polres Nunukan yang berlangsung sekira pukul 11.30 WITA kemarin. Meski berbunyi demontrasi, aksi tetap berlangsung secara kondusif dengan mengedepankan protokol Gugus Tugas Covid-19 Nunukan.
Koordinator aksi demonstrasi, Tito Nurhayatno mengatakan, 3 poin itu, pertama seluruh pengurus partai kader dan simpatisan PDIP, mengutuk keras aksi sekelompok orang yang membakar bendera PDIP.
“Ya, tindakan tersebut merupakan bentuk anarkis sekumpulan masyarakat yang tidak dibenarkan,” ujar Tito saat diwawancarai usai aksi demontrasi, Senin (29/6).
Selanjutnya, massa juga mendorong jajaran kepolisian untuk bertindak tegas atas pembakaran bendera PDIP dan juga kepada orang-orang yang ingin mengganggu keutuhan NKRI. Terakhir, massa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan bentuk anarkisme dari kelompok pemecah belah bangsa.
“Kami berharap, aksi ini tidak sia-sia dan bakal ditindak lanjut aparat keamanan hingga sampai ke pusat,” harap Tito.
Disingung soal RUU HIP, pihaknya menegaskan tak ada hubungannya dengan isu PKI, apalagi menurutnya PDIP adalah partai berideologi Pancasila.
“Kami tegaskan tidak ada hubungannya dengan RUU HIP, aksi kami sejatinya hanya untuk meminta Polri usut tuntas pembakar bendera PDIP,” beber Tito.
Kapolres Nunukan AKBP Saiful Anwar mengaku akan meneruskan ke pusat apa yang menjadi tuntutan demonstran. (raw/lim)