Warga Usia 50 Tahun ke Atas Jalani Rapid Test

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 09:56 WIB
PENGAMBILAN SAMPEL: Warga Desa Kapuak saat melakukan rapid test dan hasilnya semua warga nonreaktif, Jumat (26/6)./RIKO/RADAR TARAKAN
PENGAMBILAN SAMPEL: Warga Desa Kapuak saat melakukan rapid test dan hasilnya semua warga nonreaktif, Jumat (26/6)./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Menuju tatanan kehidupan baru atau new normal, 32 desa di Kabupaten Tana Tidung (KTT) akan dilakukan rapid test. Salah satunya adalah Desa Kapuak, Kecamatan Muruk Rian. Sebanyak 35 orang dengan umur 50 ke atas menjalani rapid test dengan hasil nonreaktif.

Kepala Puskesamas Muruk Rian, Rudi Api mengatakan, rapid test telah  dilaksanakan di tiga desa selama tiga hari berturut-turut, yaitu Desa Rian, Safari dan Kapuak. Hal itu dilakukan untuk menuju tatanan kehidupan baru yang akan diterapkan 1 Juli mendatang.

"Untuk Desa Kapuak hari ini (kemarin, Red) yang menjadi sasaran adalah warga yang berusia di atas 50 tahun, ada 35 warga yang menjalani rapid tes dan hasilnya nonreaktif," kata Rudi Api kepada awak media ini, Jumat (26/6).

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, cuci tangan menggunakan sabun. Ini untuk menyambut penerapan new normal pada 1 Juli mendatang.

"Patuhi peraturan pemerintah, ikuti protokoler kesehatan yang ada, jika harus beraktivitas di luar rumah wajib memakai masker dan selalu mencuci tangan jika usai melakukan aktivitas di luar rumah. Jaga jarak dari warga lainya, jangan tidak pakai masker," pintanya.

Camat Muruk Rian, Hendro mengatakan, menyambut tatanan kehidupan baru, Pemkab Tana Tidung sejak sebulan belakangan melakukan rapid test di 32 desa yang ada di Tana Tidung. Kemarin, giliran Desa Kapuak dengan sasaran 35 warga yang berusia 45 tahun ke atas. “Orang yang berusia lanjut memang berisiko terpapar Covid-19, jadi semua warga yang seperti ini akan dilakukan rapid test guna mengetahui apakah di desa tersebut warganya baik-baik saja dan alhamdullilah selama tiga hari ini semua warga nonreaktif," kata Hendro.

Diakuinya juga, tiga desa yang diambil sampelnya tersebut memang tidak ada satupun yang reaktif alias semua negatif. "Ya tiga desa yang kita ambil sampelnya semuanya tidak ada yang reaktif, semua nonreaktif. Jika memang ada yang reaktif, maka segera dilakukan swab pada warga tersebut," jelasnya.

Menurutnya, hingga saat ini respons dari warga Desa Kapuak sangat baik. Terlihat warga berdatangan untuk memenuhi undangan guna melakukan rapid test. “Antusias masyarakat sangat baik. Tapi ada juga warga yang takut ketika melihat jarum suntik, jadi ada lucunya juga. Alhamdullilah semua aman," ungkapnya.

Yanti (56) salah satu warga Desa Kapuak ketika datang ke BPU tersebut terlihat gugup dan takut, pasalnya dirinya takut jarum suntik yang dipakai untuk rapid tes tersebut. "Saya menunggu giliran terakhir saja, soalnya saya takut kalau melihat jarum suntik, trauma saya lihat jarumnya. Makanya saya putuskan untuk mengambil jatah terakhir saja," katanya. (rko/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X