Gara-Gara Ini, Daerah Perbatasan Ini Terancam Gelap

- Sabtu, 20 Juni 2020 | 14:03 WIB
ANGKUT BBM: Pesawat pengangkut BBM ke Krayan, Jumat (19/6) dijadwalkan akan melakukan pemeliharaan hingga beberapa hari ke depan./BANK DATA/RADAR TARAKAN
ANGKUT BBM: Pesawat pengangkut BBM ke Krayan, Jumat (19/6) dijadwalkan akan melakukan pemeliharaan hingga beberapa hari ke depan./BANK DATA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Dengan adanya kegiatan pemeliharaan sementara pada pesawat pengangkut bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan listrik di Krayan, 3 kecamatan terancam gelap. Kecamatan Krayan induk, Kecamatan Krayan Timur dan Kecamatan Krayan Barat dengan belasan desanya, dikhawatirkan akan mengalami kegelapan tanpa listrik, jika persediaan BBM tidak mencukupi hingga batas akhir pemeliharaan pada pesawat pengangkut BMM tersebut.

Camat Krayan, Heberly mengatakan, ketersediaan BBM untuk kebutuhan listrik di Krayan saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan selama 6 hari ke depan. Meskipun saat ini, setidaknya masih ada 5.200 liter BBM  yang tersisa untuk keperluan listrik di Krayan.

“Kalau memang tidak ada upaya mendatangkan BBM, ada potensi Krayan bakal gelap. Karena kalau listrik beroperasi selama 12 jam, perkiraan kami hanya bakal bertahan 6 hari saja dengan BBM sebanyak 5.200 liter tersebut,” ujar Heberly.

Heberly mengaku, selama ini ketersediaan BBM dipasok langsung dari negara tetangga Malaysia. Namun, karena pemberlakuan lockdown, ketersediaan BBM hanya diangkut dari Indonesia melalui maskapai pengangkut BBM dari Tarakan.

“Dari hasil rapat kami, informasi maintenence (pemeliharaan) akan berlangsung sejak hari ini Jumat (19/6) hingga tanggal 25 mendatang. Artinya waktunya juga sepekan. Sebelum pesawat beroperasi kembali, setidaknya kami sudah harus punya stok lagi, kalau sama-sama sepekan, kami potensi akan gelap, semoga saja tidak ada kendala dalam pemeliharaan pesawatnya,” beber Heberly.

Terpisah, dikonfrimasi mengenai ketersediaan BBM untuk kebutuhan listrik di Krayan, Manager PT PLN Rayon Nunukan, Rachmad Adi Widodo menjelaskan, semenjak pandemi Covid-19, Malaysia memang memberlakukan lockdown hingga Agustus mendatang.

Dikarenakan kebutuhan BBM pada PLTD Krayan sangat bergantung dengan Malaysia, tentu akan ada kendala jika tak bisa lagi dilakukan pengadaan BBM dari Malaysia. Sejak itu, PT PLN Rayon Nunukan berupaya membeli BBM non-subsidi sebanyak 10 ton dari Malaysia.

Sementara upaya lain, juga dilakukan dengan mengirim BBM menggunakan pesawat dari Tarakan. Sampai saat ini, setidaknya PT PLN Rayon Nunukan sudah melakukan pengiriman dalam 5 kali penerbangan ke Krayan.

“Dengan adanya kondisi pemeliharaan pada pesawat itu, memang proses suplai BBM akan ada kendala untuk beberapa hari ke depan. Namun, kami rasa Krayan akan tetap aman karena punya persediaan BBM kebutuhan listrik untuk sepekan ke depan. Sementara pemeliharaan hanya dilakukan 3 hari saja,” ujar Rachmad.

Rachmad memastikan, pihaknya sudah kembali berkoordinasi mengenai durasi pemeliharaan yang dilakukan pihak maskapai. Setelah dikonfirmasi ulang, pengerjaan pemeliharaan hanya dilakukan dalam 3 hari saja.

“Jadi informasi pemeliharaan dari tanggal 19 hingga 25 itu, untuk estimasi terburuknya saja, namun sejatinya pemeliharaan hanya dilakukan 3 hari saja. Sementara kondisi BBM di Krayan masih bisa bertahan selama 6 hari ke depan, jadi insyaallah aman,” tambah Rachmad.

Kendati begitu, Rachmad tetap berharap kegiatan pemeliharaan pesawat, rampung di waktu lebih cepat dari perkiraan yang ditarget selama 3 hari. “Ya, semoga pemeliharaan lebih cepat dari perkiraan, supaya suplai BBM masih bisa kami lakukan lagi dari Tarakan,” beber Rachmad. (raw/lim)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X