Namun demikian, semua tetap bersyarat. Untuk MBR harus ada surat yang menyatakan kalau yang bersangkutan memang orang tidak mampu, begitu juga dengan pelajar harus ada kartu pelajar. “Jadi walaupun gratis tetap harus memenuhi syarat,” bebernya.
Khusus pelajar, mahasiswa dan santri sudah ada surat penjanjian. Apabila hasil rapid test reaktif yang bersangkutan harus menjalani masa karantina. “Sudah ada perjanjian, harus dikarantina. Tidak boleh isolasi mandiri,” sebutnya.
Imam menambahkan, untuk running swab menggunakan tes cepat molekuler (TCM) Bulungan mendapatkan bantuan 100 cartridge dari pemerintah pusat. “100 cartridge ini hanya bisa digunakan untuk 50 orang, karena satu orang itu dua cartridge yang digunakan,” jelasnya.
Menyoal kapan target TCM bisa running, Imam mengatakan, sekarang ini semua masih dipersiapkan. Diprediksi, dua pekan ke depan sudah dapat dilakukan. “Kalau bisa running hasil swab akan lebih cepat diketahui dan kita juga tidak harus menunggu lama lagi,” bebernya.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan dr. Heriyadi Suranta menambahkan, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Bulungan sampai saat ini masih terjadi penambahan. Karena dari hasil rapid test masih ditemukan yang reaktif. “PDP ini terdeteksi saat kami melakukan skrining,”bebernya.
Secara keseluruhan, swab PDP sudah diambil dan sudah dikirim ke Tarakan untuk dilakukan uji swab. “Semua sudah, tinggal menunggu hasil,” bebernya. (*/one/*/jai/eza)