Meski Angka Kesembuhan 90 Persen, Malaysia Tetap Lockdown

- Minggu, 14 Juni 2020 | 12:05 WIB

NUNUKAN – Meski angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Tawau, Sabah, Malaysia telah mencapai angka 90 persen, pemerintah Malaysia memperpanjang pemberlakuan perintah kawalan pergerakan (PKP) atau lockdown.

Itu disampaikan Pejabat Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Emir Faisal kepada pewarta harian ini. Kepastian perpanjangan lockdown telah disampaikan oleh pejabat pemerintah Malaysia sejak Senin (8/6) lalu.  “Ya, Malaysia masih memperpanjang lockdown hingga 31 Agustus mendatang,” ujar Emir saat dikonfirmasi Radar Tarakan.

Mengenai angka kesembuhan signifikan terjadi di Sabah, termasuk Tawau, Emir menjelaskan melalui data yang dirilis pemerintah Malaysia. Hingga hari ini, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 untuk daerah Tawau saja, dari yang terdeteksi positif sebanyak 86 jiwa, telah sembuh 84 jiwa. Tersisa seorng yang menjalani perawatan, seorang lainnya meninggal dunia.

Sementara untuk keseluruhan Sabah, data yang dirilis pemerintah Malaysia, total sebanyak 355 jiwa dengan kesembuhan sebanyak 339 jiwa. 5 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara yang masih menjalani pemulihan, sebanyak 11 jiwa.

“Tawau angka tertinggi pasien positif di Sabah. Daerah lainnya hanya 60 kasus ke bawah,” tambah Emir. Dengan masih diperpanjangnya lockdown oleh pemerintah Malaysia, Emir memastikan belum ada aturan baru setelahnya. Kendati begitu, sebelumnya sudah ada sejumlah peraturan yang diberlakukan untuk pelancong yang ingin masuk ke Malaysia saat lockdown seperti wajib menjalani karantina selama 14 hari dengan biaya mandiri.

Sementara. Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Karel mengatakan, tidak ada aktivitas penyeberangan internasional di pintu masuk pelabuhan. Setidaknya sudah hampir 3 bulan, aktivitas penyeberangan luar negeri vakum.

Tanpa terkecuali, ketika ada pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi oleh pemerintah Malaysia, atau adanya aktivitas pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang diberikan kebijakan pemerintah Malaysia untuk dipulangkan, atau sebaliknya pada aktivitas warga negara (WN) Malaysia yang hendak kembali ke negaranya.

“Ya, belum ada aktivitas kapal ke Tawau, paling kalau ada WN Malaysia yang mau kembali ke Malaysia atas kesepakatan Konsulat Malaysia, atau aktivitas deportasi, baru pelabuhan internasional ada aktivitas. Kalau hari-hari biasa, sama sekali tidak ada aktivitas, karena Malaysia masih lockdown,” imbuh Karel. (raw/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X