TANJUNG SELOR – Kerinduan umat beragama untuk dapat kembali melaksanakan ibadah di rumah ibadah terjawab. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan telah mengizinkan masyarakat beribadah di rumah ibadah masing-masing dengan tetap mengedepankan prosedur tetap (protap) kesehatan Corona Virus Disease 2019 (covid-19),
Bupati Bulungan H. Sudjati mengatakan, di era new normal (tatanan baru) seperti sekarang ini masyarakat memang sudah bisa beribadah di rumah ibadah. “Tergantung situasi dan kondisinya juga. Kalau memang masih aman tidak ada masalah,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara, Kamis (4/6).
Meski telah diberikan kelonggaran sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Agama (Kemenag) RI. Pengurus rumah ibadah harus tetap memerhatikan penerapan physical distancing atau pembatasan fisik. “Jemaah juga wajib menggunakan masker,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono menyampaikan, jika berbicara rumah ibadah kewenangannya ada di Kemenag. Saat ini dari tim gugus tugas juga sudah mulai melakukan sosialisasi ke rumah ibadah sekaligus memantau pelaksanaan protap kesehatan. “Jadi domain kami hanya dari segi kesehatan saja,” kata Imam.
Hal yang harus diperhatikan yakni penggunaan masker. Setiap jemaah wajib menggunakan masker serta tetap menerapkan physical distancing. Sebelum masuk ke rumah ibadah diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun. “Penerapan protap kesehatan ini akan kami evaluasi selama satu bulan,” bebernya.
Apabila dalam waktu dua hingga tiga kali rumah ibadah tidak tertib, maka akan ditutup kembali. “Mulai besok sudah bisa beribadah di rumah ibadah,” sebutnya.
Untuk pelaksanaan salat Jumat tidak semua masjid melaksanakan. Hanya masjid besar saja yang melaksanakan seperti Masjid Agung Istiqomah dan Masjid Jami' Habib Ahmad Alkaf. “Jadi hanya beberapa masjid saja yang melaksanakan ibadah salat Jumat,” sebutnya.
Guna menghindari jumlah jrmaah yang membeludak, pihaknya meminta setiap takmir masjid agar bertanggung jawab. “Takmir masjid juga sudah kami sampaikan agar mengurangi jumlah jemaah agar tidak menumpuk di satu titik,” ungkapnya.
Menyoal apakah ada larangan untuk lansia ke rumah ibadah. Imam mengatakan, sulit juga untuk menghalangi orang mau beribadah. “Tapi domain itu ada di Kemenag. Kalau dari segi kesehatan kami mengimbau agar lansia tetap di rumah,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Bulungan Hamzah menegaskan rumah ibadah tidak ditutup. Sebab, selama ini rumah ibadah tetap berjalan sebagaimana mestinya dan tetapi ada pembatasan. “Kalau dikatakan penutupan kesannya pemerintah yang menutup,” tegasnya.
Di masa pendemi Covid-19 ini sudah ada pedoman pelaksanaan di rumah ibadah. Jika dilihat dari SE bahwa rumah ibadah ini dapat mengumpulkan orang dalam jumlah banyak sehingga berisiko. Atas dasar itu maka pelaksanaan salat berjemaah ditiadakan. “Saya sering ditanya masjid ditutup, kesannya seperti tidak ada aktivitas padahal aktivitas di masjid masih berjalan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.
Untuk bisa melaksanakan salat kewenangannya ada di masing-masing wilayah. Kalau di kabupaten harus ada rekomendasi dari gugus tugas kabupaten begitu juga dengan wilayah kecamatan. “Dalam pelaksanaannya harus tetap sesuai protap dan harus ada pernyataan siap melaksanakan sesuai protap, sejauh ini yang sudah siap Masjid Agung Istiqomah,” pungkasnya. (*/jai/eza)
