TARAKAN – Rencana pembukaan kembali rumah ibadah pada 5 Juni besok, membuat umat Islam antusias dalam melaksanakan salat Jumat berjemaah kembali di masjid.
Kepada Radar Tarakan, Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Tarakan, H. Muhammad Anas mengatakan bahwa saat ini seluruh masjid di Tarakan tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan ibadah salat Jumat, sehingga seluruh masjid di Tarakan dipastikan dapat difungsikan kembali. “Berdasarkan Fatwa MUI, bahwa bilamana suatu daerah terkendali Covid-19, maka wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah salat Jumat secara berjemaah,” ujarnya.
Informasi pelaksanaan salat Jumat diyakini Anas sudah diketahui oleh masyarakat melalui surat edaran maupun spanduk yang diletakkan di masjid-masjid.
Terkait batasan jumlah orang di dalam masjid, Anas menegaskan hal tersebut tidak disinggung dalam Fatwa MUI, sebab dalam beribadah salat Jumat merupakan kewajiban bagi umatnya. Terkait aturan pembatasan waktu, Anas menyatakan hanyalah sebuah teknis dan salah satu bentuk pencegahan penularan Covid-19.
“Durasinya tidak perlu dipermasalahkan. Apalagi ini sudah terkendali. Ini ibadah. Pokoknya sudah diyakini terkendali. PDP sudah tidak ada, positif juga berkurang jadi alhamdulillah tidak ada masalah,” ungkapnya.
Warga Tarakan pun menyambut antusias dengan dibukanya kembali aktivitas di masjid. Seperti yang disampaikan Akbar, salah satu warga yang sempat ditemui kemarin. Dikatakannya, salat Jumat merupakan kegiatan yang selalu dinanti-nantikan tiap muslim. Apalagi ibadah ini wajib hukumnya. “Ini sebuah kesempatan bagi kaum Adam untuk dapat melaksanakan kewajibannya kembali. Jangan disia-siakan, ibadah memang yang nomor satu,” ujarpemuda berusia 25 tahun ini. (shy/ash)
