Progres Pengoperasian PLTMG Terhambat

- Rabu, 3 Juni 2020 | 09:28 WIB
MOLOR: Suplai daya dari PLTMG ke jaringan PT PLN ULP Tanjung Selor terhambat akibat pandemi Covid-19. Tampak saat Dinas ESDM Kaltara melakukan pengecekan./RADAR KALTARA
MOLOR: Suplai daya dari PLTMG ke jaringan PT PLN ULP Tanjung Selor terhambat akibat pandemi Covid-19. Tampak saat Dinas ESDM Kaltara melakukan pengecekan./RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Progres pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Desa Gunung Seriang, Tanjung Selor ke jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Selor terhambat akibat pendemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Manajer PT PLN ULP Tanjung Selor, Zendi Kurnia Widardo mengatakan, sesuai target awal akhir Maret 2020 daya sebesar 7,5 megawatt (MW) sudah bisa masuk ke jaringan. Tetapi, berjalannya waktu tidak dapat terealisasi. “Masih engine (mesin) satu, engine dua belum masuk ke jaringan,” kata Zendi kepada Radar Kaltara, Senin (1/6).

Pengoperasian engine dua, sambung Zendi, terkendala karena pengiriman spare part-nya dari Jerman. Karena pandemi akhirnya pengiriman molor. “Saya tidak begitu paham juga spare part apa, pokoknya bagian dari turbinnya,” ujarnya.

Target awal, awal Mei sudah sampai. Namun karena pendemi ini seluruh moda transportasi terhambat, sehingga proses pengiriman juga ikut berdampak. “Penerbangan internasional juga sempat tidak beroperasi selama beberapa pekan,” ungkapnya.

Kendati demikian, di pertengahan Juni diestimasikan sudah datang. Itupun jika tidak ada kendala lagi di lapangan. Bila ada kendala tentu akan terhambat lagi. “Informasi dari teman-teman di lapangan pertengahan Juli sudah datang dan sudah selesai,” ujarnya.

Menyoal apakah selama ini mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 5 MW masih digunakan, Zendi mengatakan, untuk saat ini mesin PLTD off atau tidak beroperasi. Sebab, PLN sudah kelebihan daya. “Suplai kami sekarang ini ada dari PLTMG dan PLTU SAS,” ungkapnya.

Sehingga PT PLN ULP telah mengalami surplus daya. Untuk saat ini dengan kondisi PLTD off sebesar 25 MW dan masih surplus daya 10 MW. Sebab beban puncak hanya 15 MW. “Kalau pakai PLTD bisa 30 MW,” sebutnya.

Sementara, Bupati Bulungan H. Sudjati berharap agar surplus yang dimiliki PLN bisa segera disuplai ke daerah yang belum teraliri listrik. “Di daerah kecamatan itu masih ada yang belum merasakan listik,” kata Sudjati.

Oleh karenanya orang nomor satu di Bumi Tenguyun itu berharap agar segera bisa terealisasi. Apalagi jaringan listrik sudah sejak lama sudah dibangun. “Sebelum saya menjabat sebagai Bupati jaringan itu sudah ada,” bebernya.

Menurutnya, terkait listrik ini sudah sering dikeluhkan masyarakat dan sudah beberapa kali disampaikan di dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Listrik ini kan menjadi kebutuhan dasar masyarakat, jadi saya harapkan bisa segera teralisasi,” harapnya. (*/jai/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X