Dengan Sampe, Musisi Kaltara Menasional

- Senin, 1 Juni 2020 | 02:03 WIB
Uyau Moris
Uyau Moris

Sebagai anak asli Kalimantan, membuat Uyau Moris bertekad ingin mempopulerkan alat musik suku Dayak. Tekadnya untuk melestarikan alat musik sampe tidak sia-sia. Ia berhasil memperkenal dan memainkan  alat musik yang berasal dari Kalimantan hingga ke luar negeri.

ELIAZAR

 

DI era milenial alat musik tradisional  sudah jarang dimainkan anak muda. Membuat Uyau Moris termotivasi ingin menghidupkan alat musik sampe agar kembali diminati oleh masyarakat. Alat musik sampe bisa dikatakan sudah mendarah daging di keluarganya. Semenjak kecil, ia selalu menyaksikan sang kakek memainkan sampe.

Di umur 8 tahun, Uyau Moris mulai belajar memetik sampe. Ia belajar memainkan sampe di kampung halaman orang tuanya di Desa Setulang, Kabupaten Malinau.  “Kakek itu pembuat sama pemain sampe,” katanya.  

Semenjak itu, Uyau terus bermain sampe hingga duduk di bangku perkuliahan. Tahun 2010 merupakan tahun yang bersejarah buat pria kelahiran 31 Agustus 1991  ini. Di tahun itu ia mendedikasikan dirinya untuk terjun ke dunia musik. Alat musik sampe pun ia pilih untuk ditekuni. Bukan tanpa alasan. Saat itu dirinya merasa miris melihat generasi muda jarang memainkan alat musik tradisional. Alat musik modern menjadi pilihan anak muda. Untuk tampil beda dan melestarikan budaya lokal, Uyau pun berani memilih alat musik sampe. Bahkan dari bermain sampe ia bisa mendapatkan penghasilan sendiri.

“Akhirnya bertemu dengan metode, menjadi alat musik ini kekinian. Artinya bagaimana alat musik ini bisa mengikuti tren zaman sekarang,” ucapnya.

Pria yang hobi memasak ini pun akhirnya membuat instrumen cover lagu yang populer saat ini dengan menggunakan sampe. Ia juga mulai memproduksi alat musik sampe. Itu dilakukan apabila ada orang yang belajar memainkan sampe, bisa membelinya.

Jalan yang dipilih Uyau pun tidak sia-sia. Alat musik yang ia mainkan dengan cover lagu populer, ternyata diterima di masyarakat Indonesia. Bahkan sampai ke seluruh dunia. Membuat alat musik sampe hingga ke mancanegara bukanlah jalan yang mudah. Awal mula berkarier sebagai musisi lokal, Uyau terkadang tampil di acara manapun.

“Kalau mulai tour ke luar negeri itu pada tahun 2011. Jadi saya teman-teman tour ke luar negeri hingga Malaysia, Thailand dan Singapura,” imbuhnya.

Tidak hanya sampai ke negara Asia, ia bahkan pernah tampil ke beberapa negara di benua Eropa dan Amerika. Menurutnya, sudah berhasil membawa alat musik sampe hingga ke luar negeri memiliki kesenangan tersendiri. Selain bisa memperkenal alat musik asli Kalimantan itu, orang juga bisa menerima dan menikmatinya. Apalagi menjadi daya tarik bagi penikmatnya.

Dari penampilannya di luar negeri, ia merasa yang paling berkesan saat tampil di Prancis. Di negara yang terkenal dengan Menara Eiffel itu, dirinya tampil selama dua bulan. Tampil mulai dari jalanan hingga ke beberapa even. Hingga ia pernah tampil di ribuan penonton. Awal ia sempat ragu lantaran ada musik di beberapa negara juga ditampilkan.

“Saya perform dengan sampe dan dengan melodi halus. Sempat down juga karena melihat penampilan yang lain heboh. Begitu selesai mainkan lagu pertama, penonton berdiri dan berikan tepukan tangan. Di situ saya belajar musik ini memberikan nuansa yang berbeda,” sebutnya.

Bahkan Uyau melihat ada apresiasi yang diberikan kepadanya saat tampil di luar negeri. Maka dari itu, harusnya menjadi pemicu bagi anak muda saat ini untuk melestarikan dalam bermain sampe. Anak muda saat ini harusnya bisa berani tampil memperkenal budaya yang ada.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X