Rasda Beredar Sampai ke Luar Daerah

- Kamis, 28 Mei 2020 | 14:40 WIB
PRODUK LOKAL: Selain parsel, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si juga memberikan Rasda kepada petugas kebersihan, pertamanan dan pemakaman Kabupaten Malinau sebagai tali asih merayakan Hari Raya IdulFitri 1441 Hijriah, (20/5) lalu./Agussalam Sanip/Radar Tarakan
PRODUK LOKAL: Selain parsel, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si juga memberikan Rasda kepada petugas kebersihan, pertamanan dan pemakaman Kabupaten Malinau sebagai tali asih merayakan Hari Raya IdulFitri 1441 Hijriah, (20/5) lalu./Agussalam Sanip/Radar Tarakan

MALINAU – Ada pemandangan menarik saat pembagian parsel untuk para petugas kebersihan, pertamanan dan pemakaman Kabupaten Malinau. Tahun ini, selain dapat parsel, mereka juga dapat sekarung beras daerah (Rasda) seberat 5 kilogram (kg).

Usai penyerahan yang dilaksanakan (20/5), kepada Radar Tarakan, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si mengatakan bahwa dengan adanya Rasda beredar dan dikonsumsi masyarakat, itu merupakan bukti masyarakat Malinau mampu menghidupkan kabupatennya melalui pertanian. “Saya kira begini, dari awal kita sudah mengatakan bahwa Malinau itu sebenarnya bisa menghidupkan dirinya sendiri. Tinggal kita mengubah pola perilaku masyarakat yang selama ini, yang pertama memiliki ketergantungan, yang kedua tidak berusaha untuk memanfaatkan potensi yang ada,” ujar Bupati Malinau di halaman Guest House Bupati Malinau.

Sekarang, kata Bupati, Malinau sudah bisa membuktikan bahwa mampu memproduksi beras untuk dikonsumsi masyarakat Malinau. Juga tidak hanya untuk konsumsi, tapi bisa menjadikan sumber pendapatan, karena sudah berproduksi dan bisa menyuplai untuk kebutuhan masyarakat lainnya hingga ke luar daerah. “Kalau hari ini katakan hitungan saya sudah hampir 10 ton kita bagi (Rasda),” ungkapnya.

Dengan jumlah 10 ton itu, lanjutnya, kalau dihitung nominal uangnya dengan harga Rp 13 ribu per kilogram, bisa mencapai ratusan juta. Uang ratusan juta itu tentu sangat berdampak di tengah-tengah rakyat. “Itu berdampak sosial, berdampak ekonomi dan sebagainya. Artinya potensi pengembangan sektor beras ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan saja, tapi bisa membangun kekuatan masyarakat secara menyeluruh,” kata Bupati yang mengusung program Gerakan Desa Membangun (Gerdema) dengan tiga program unggulannya RT Bersih, Rasda dan Wajib Belajar 16 Tahun ini.

“Kita tidak tergantung, kita tidak repot lagi. Apapun situasi nasional, apapun situasi dunia kita tidak terganggu. Kenapa, lumbungnya ada di kita. Kalau lumbung kosong, masih ada petaninya,” sambungnya.

Itulah yang menjadi pemikiran pihaknya dulu, sehingga punya keyakinan bahwa kalau rakyat Malinau sadar bahwa dia bisa menghidupi diri sendiri, maka kekuatan itu tercipta di Malinau. “Terbukti hari ini. Jadi Rasda ini pun juga beredar ke Tarakan, KTT (Kabupaten Tana Tidung) dan sebagainya. Mereka juga membeli di sini,” tutur pemilik nama lengkap Yansen Tipa Padan (YTP) ini.

Diakuinya, dirinya menyatakan hal tersebut lantaran memang sudah beberapa ton Rasda masuk ke Tarakan dan ke KTT sebelum Hari Raya IdulFitri 1441 Hijriah. Itu artinya, kata Bupati Malinau dua periode ini, orang sudah mengharapkan produk konsumsi, khususnya beras dari Bumi Intimung. “Oleh sebab itu saya harapkan, kita bersyukur bahwa kita sudah bisa membangun pola budaya masyarakat Malinau hidup dari diri sendiri. Dan saya harapkan ini menjadi program yang terus dihidupkan ke depan,” pesannya. (ags/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB

Tiga Seksi Jalan Tol IKN Siap Beroperasi Juli 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:19 WIB
X