Hari Ketiga, Korban Ditemukan Meninggal Dunia

- Kamis, 28 Mei 2020 | 14:38 WIB
DIMAKAMKAN: Rahmat warga Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, yang hilang tenggelam di Sungai Sebuku ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tampak proses pemakaman Rahmat di Sebuku./BPBD NUNUKAN
DIMAKAMKAN: Rahmat warga Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, yang hilang tenggelam di Sungai Sebuku ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tampak proses pemakaman Rahmat di Sebuku./BPBD NUNUKAN

NUNUKAN - Rahmat, warga Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, yang hilang tenggelam di Sungai Sebuku, Senin (25/5) kemarin akhirnya ditemukan tim SAR gabungan sekira pukul 13.30 WITA, Rabu (27/5) dengan kondisi sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Korban ditemukan tidak jauh daris tempat dia hilang, tepatnya di depan Desa Pembeliangan saat timbul dan terbawa arus air sungai yang deras. Tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi korban dan dibawa ke Puskesmas Pembeliangan.

Itu diungkapkan Koordinator tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Ihsan ketika dikonfirmasi perkembangan pencarian korban di hari ketiga. Ihsan melaporkan, pencarian dilakukan sejak pagi sekira pukul 08.00 WITA. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Nunukan, BPBD Nunukan, Disdamkar Nunukan, TNI–Polri dan warga, langsung melakukan penyisiran sungai seperti hari-hari sebelumnya.

“Diduga hari pertama dan kedua korban masih tenggelam. Hari ketiga kita temukan terapung tidak jauh di depan sungai Desa Pembeliangan sekira pukul 13.30 WITA,” ujar Ihsan.

Setelah dievakuasi ke puseksmas, pihak keluaga langsung menjemput korban untuk dibawa ke rumah duka dan langsung akan dimakamkan di pemakaman terdekat. Setelah korban dinyatakan ditemukan, Tim SAR langsung menutup operasi pencarian korban.

“Ya, tim SAR telah nyatakan operasi ditutup. Korban ditemukan sudah meninggal dunia dan kita evakuasi kemudian mengembalikan ke pihak keluarga,” beber Ihsan.

Korban sendiri, sebelumnya sudah hilang sejak Senin (25/5) kemarin. Korban diketahui hilang tenggelam jatuh ke sungai saat menggunakan prahu bersama rekannya Pendi. Mereka berencana akan berkunjung ke keluarganya di daerah Kalas Pembeliangan, Kecamatan Sebuku dengan perahunya dari Desa Pembeliangan menuju Kalas.

Memang di tengah perjalanan, perahu mereka menyenggol ponton dan terbalik. Kedua korban masuk ke dalam air tepatnya di bagian bawah ponton. Saat itu, Pendi berhasil menyelamatkan diri, sementara korban hilang dan tak kunjung ditemukan. Pada akhirnya korban telah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Korban diketahui adalah warga Desa Pembeliangan dan merupakan anak dari Ketua Adat Desa Pembeliangan. Korban juga diketahui bekerja di salah satu perusahaan di Sebuku.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tarakan, Amiruddin menyampaikan bahwa perkembangan operasi SAR pencarian untuk satu orang korban perahu yang tenggelam di Sungai Sebuku pada Senin (25/5) berhasil ditemukan.

 “Kemarin (26/5) pagi pada pukul 06.45 WITA Tim SAR kembali melakukan pencarian korban, selain itu dari pencarian membagi dua sektor, dari sektor satu dengan radius 1,5 kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK) sampai dengan menuju muara,” ujarnya.

Sedangkan untuk sektor kedua dibantu dari personel BPBD dan masyarakat setempat, dengan menggunakan perahu yang ada di daerah tersebut dengan menyisir kurang lebih 500 meter sampai dengan 1 km dan juga mengarah ke muara.

Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam pencarian kali ini yaitu dari BPBD Nunukan, Dishub, Pemadam Kebakaran sebuku dan dibantu juga oleh masyarakat dan Tim Rescue dari perusahaan pertambangan di daerah tersebut. Namun, untuk titik fokus pencarian berdasarkan kondisi alam yang ada daerah tersebut cukup sulit, karena arus sungai yang sangat deras. Sehingga menurut perhitungan dari Tim SAR yang bertugas di lokasi tetap fokus di daerah LKK, tetapi ada perluasan sampai dengan 1 km menuju muara, karena informasi di lokasi arus sungai yang kencang menuju ke muara.

“Kita fokus di LKK karena ada dugaan korban tenggelam tesebut tersangkut di kayu yang terbawa oleh arus, memang daerah tersebut banyak terdapat ranting-ranting kayu di daerah sungai,” jelasanya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Upah Tak Sesuai, PMI Kabur dari Majikan di Malaysia

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:30 WIB

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X