Puluhan Desa Mulai Salurkan BLT-DD

- Kamis, 28 Mei 2020 | 14:30 WIB
UNTUK WARGA MISKIN: Bupati Bulungan, H. Sudjati saat memasang stiker miskin di rumah warga penerima BLT-DD tahap pertama../RHOMADHANI/RADAR KALTARA
UNTUK WARGA MISKIN: Bupati Bulungan, H. Sudjati saat memasang stiker miskin di rumah warga penerima BLT-DD tahap pertama../RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – DinasPemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bulungan memastikan penyaluran bantuan langsung tunai–dana desa (BLT-DD) terhadap warga terdampak Covid-19 terus berlanjut. Tercatat, hingga kemarin (27/5), sebanyak 59 desa di Bumi Tenguyun (sebutan lain Kabupaten Bulungan) ini telah tersalurkan.

Dalam proses penyaluran BLT-DD sebesar Rp 600 ribu itu tetap memperhatikan protokol kesehatan. Termasuk, dalam hal penggunaan stiker miskin sebagai upaya pemutus mata rantai warga yang mengaku miskin.

Bupati Bulungan, H. Sudjati yang saat itu secara langsung menyerahkan BLT-DD terhadap warga yang terdampak di Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah. Ia tak menampik bahwa BLT-DD sangat dibutuhkan. Mengingat, di tengah pandemi Covid-19 ini begitu besar dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan warganya.

“Tentunya, dari BLT-DD ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai penggunaannya justru pada hal yang tak seharusnya,” pesan Sudjati.

Lanjutnya, BLT-DD ini dipastikan olehnya akan terus dimonitor perkembangannya di lapangan. Dengan harapan selama penyaluran tidak sampai menimbulkan permasalahan yang justru menghambat proses penyaluran BLT-DD tahap kedua. “Untuk itu, penting dari pihak pemerintah desa (pemdes) pun untuk terus memonitor warganya. Dan pastikan bahwa mereka para penerima BLT-DD merupakan warga yang benar-benar layak,” tegas orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini.

Dikatakannya juga, adanya stiker miskin yang terpasang di setiap penerima memang sejauh ini cukup efektif. Untuk itu, memang ditekankannya setiap desa pun dapat melakukan hal serupa. Sehingga warga yang mampu tak akan kembali mengaku miskin.

“Apalagi, mereka yang memang sudah mendapatkan bantuan dari program lainnya. Diharapkan jangan sampai double dan sebaiknya dialihkan ke warga lain yang belum mendapatkannya,” katanya.

Sementara, Kepala DPMD Bulungan, M. Sattar menambahkan, terkait progres penyaluran BLT-DD memang terus dikejar saat ini. Bahkan, hari ini dilanutkN penyaluran BLT-DD di desa lainnya secara serentak. Sehingga dapat dipastikan penyaluran di tahap pertama ini dapat segera tuntas.

“Rencana (selanjutnya, Red) di Desa Mangkupadi. Mudah-mudahan tidak ada hambatan sehingga dapat dengan lancar proses penyalurannya,” ungkapnya.

Dikatakannya juga, mengenai arahan Bupati terhadap penerimanya merupakan warga yang layak. Pihaknya memastikan hal itu tentu saja dipastikan sejak awal pendataan. Ada kriteria yang wajib dipenuhi sebelum warga itu mendapatkan BLT-DD sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan berturut-turut ini.

“Ya, termasuk dalam pemasangan stiker miskin itu. Jadi, warga yang mampu tentu akan berpikir dua kali jika ingin mengaku miskin,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Pj Kepala Desa (Kades) Tanjung Buka, Syamsudin mengatakan, tentunya pendataan sejak awal dipastikan dapat maksimal. Sehingga warga yang mendapatkan benar layak sebagai penerima BLT-DD. “Tentu evaluasi akan ada dilakukan di tahap berikutnya. Tapi, mereka penerima BLT-DD saat ini merupakan warga yang layak,” katanya.

Dikatakannya juga, dalam proses pendataan penerima BLT-DD ini, pihaknya mengaku tak semua warga dapat terakomodir. Hanya, dengan pertimbangan adanya program lainnya. Sehingga antar warga pun saling memahami akan keterbatasan dari anggaran ini. “BLT-DD ini hanya Rp 189 juta. Dari total itu yang akan kami bagikan terhadap warga yang terdampak Covid-19,” sebutnya.

Pihaknya mengharapkan Covid-19 ini dapat segera berlalu. Sehingga warga di desanya dapat beraktivitas seperti sebelum adanya virus ini. “Virus ini memang menjadi suatu permasalahan. Jadi, harapan kami semoga virus ini dapat segera musnah,” harapnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Upah Tak Sesuai, PMI Kabur dari Majikan di Malaysia

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:30 WIB

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X