NUNUKAN – Dugaan penembakan yang dilakukan oleh oknum TNI dari personel Satuan Gabungan Intelijen (SGI) yang terarah ke seorang warga dengan sapaan akrab Cambang (46), warga Jalan Gajah Mada, Nunukan Tengah.
Kejadian penembakan terjadi sekira pukul 03.00 WITA, Selasa (26/5) diawali dengan tembakan ke arah langit dan berujung ke kaki kanan Cambang. Luka parah yang menembus betis kanan Cambang membuat dirinya dilarikan ke RSUD Nunukan untuk perawatan intensif.
AN saksi mata yang mengaku bersama korban Cambang saat kejadian mengatakan, oknum TNI tersebut datang ke Jalan Gajah Mada, Nunukan Tengah, awalnya berniat mendatangi rumah salah seorang warga. Namun, tidak diketahui apa pemicunya, tiba-tiba terjadi cekcok dengan warga sekitar.
Tak lama kemudian, Cambang datang untuk meredakan cekcok yang terjadi. Namun, cekcok tak kunjung usai. Oknum TNI tersebut juga bahkan cekcok dengan Cambang, hingga akhirnya oknum TNI tersebut melepaskan tembakan.
“Saya awalnya mau datangi Cambang yang sudah cekcok duluan. Saat sudah dekat, tidak lama tiba-tiba ada suara tembakan 2 kali dan saya kaget. Kemudian saya melihat kaki Cambang, berdarah, jadi langsung kami bawa saja dia ke rumah sakit,” ujar AN kepada Radar Tarakan, Rabu (27/5).
Atas kejadian itu, AN mengaku pihak keluarga korban Cambang tidak terima karena niat baiknya melerai cekcok yang terjadi antarwarga, malah menjadi korban penembakan oleh oknum TNI tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat, Lisran mengatakan, pihak keluarga menuntut keadilan atas kejadin yang menimpa korban.
“Kami sudah menghadap ke Komandan Kodim 0911/Nunukan dan juga Komandan Sub Datasemen Polisi Militer (Denpom) menuntut 4 hal,” ujar Lisran.
Pertama, menuntut oknum TNI tersebut diproses hukum. Kedua, kemudian pihak yang bertanggungjawab harus menjamin korban hingga sembuh. Ketiga, meminta oknum TNI tersebut dipecat. Keempat, pihak keluarga harus disampaikan perkembangan proses sidang militer hingga pada proses sidang putusan.
Terpisah, Komandan Satgas SGI, Kapten Inf Ilhan yang dikonfirmasi media ini mengatakan, pihaknya mengakui oknum anggotanya yang melakukan aksi penembakan tersebut. Atas kejadian tersebut, dirinya meminta maaf.
Ilhan menjelaskan, anggotanya yang diduga menembak warga tersebut telah dikeluarkan statusnya dari personel SGI. Yang bersangkutan dikembalikan ke satuannya di Tarakan. “Yang jelas status yang bersangkutan langsung dicopot dari SGI. Kemudian proses hukum tentu secara militer dan kami serahkan kepada yang menangani dalam hal ini Denpom,” ungkap Ilhan.
Sementara itu, Dandim 0911/Nunukan, Letkol Czi Eko Pur Indriyanto mengatakan, pihaknya juga telah menerima arahan dari pimpinan pusat untuk tindakan tegas kepada oknum TNI yang diduga melakuan penembakan tersebut.
“Ya, akan diproses hukum hinga tuntas. Kemudian, tuntutan keluarga juga akan kami penuhi dimana proses hukumnya akan kami informasikan ter-update ke keluarga,” imbuh Eko.
Di tempat berbeda, Komandan Sub Denpom VI/1-4 Nunukan, Agustinus Ramba yang juga dikonfirmasi mengatakan, penyidik mencari informasi dari berbaga sumber. Sejumlah keterangan saksi mata juga telah dikumpulkan.