Pasca Lebaran, Pedagang Pasar Masih Tutup Lapak

- Rabu, 27 Mei 2020 | 14:31 WIB
AKTIVITAS MASIH SEPI: Aktivitas jual beli di Pasar Imabyud Taka terlihat masih sepi. Pedagang masih banyak yang belum membuka lapaknya./RIKO/RADAR TARAKAN
AKTIVITAS MASIH SEPI: Aktivitas jual beli di Pasar Imabyud Taka terlihat masih sepi. Pedagang masih banyak yang belum membuka lapaknya./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Memasuki hari ketiga Lebaran, Selasa (26/5) transaksi jual beli di Pasar Induk Imbayud Taka Kabupaten Tana Tidung (KTT) masih tampak sepi. Sejumlah kios sembako masih tutup. Begitu juga aktivitas bongkar muat barang.

Dikayakan Ijum (49), salah seorang pedagang, transaksi jual beli di sejumlah pasar tradisional belum normal. Itu lantaran sebagian pedagang masih menikmati momen IdulFitri bersama keluarga. “Kios mereka tutup, begitu juga kiriman barang sepi, aktivitas bongkar muat juga masih sepi,” kata Ijum kepada Radar Tarakan.

Menurutnya, Rabu (27/5) pun sepertinya masih banyak pedagang yang belum berdagang mengingat saat ini juga pedagang takut akan virus Covid-19. “Pembelinya pun tergolong sedikit dibanding sebelum Lebaran,” katanya.

Selain karena masih dalam suasana Lebaran, sepinya aktivitas pasar juga disebabkan pasokan barang yang belum stabil. “Biasanya H+7 Lebaran pasokan barang-barang baru masuk semua. Tapi mungkin besok sudah ada beberapa yang mulai datang, seperti bawang dan yang lainnya. Meski Covid-19, logistik seperti barang masih bisa masuk ke KTT,” jelas Ijum.

Salah seorang pedagang lainnya, Timang (33) menyebutkan belum lancarnya pasokan barang karena masih dalam suasana Lebaran. Beberapa jenis sayuran dipasok dari luar daerah, untuk memenuhi permintaan pelanggannya. “Suasana pasar akan kembali normal 10 hari setelah masa Lebaran. Karena para pedagang selain warga setempat, juga pada umumnya warga perantau dari berbagai daerah lain di sekitar Kalimantan Utara. Sehingga masih memilih bersilaturahmi dengan kerabatnya dan akan kembali membuka usahanya beberapa hari setelah Lebaran,” urai Timang.

Di tempat yang sama, Rina (39) seorang ibu yang saat itu sedang berbelanja mengeluhkan sepinya pedagang, mengakibatkan tidak banyak pilihan barang belanjaan. Rina merasa kesulitan mencari bahan yang akan dipakainya memasak untuk keperluan sehari-hari. Ia berharap agar pedagang segera kembali berjualan pekan ini. “Susah mau cari bahan makanan, soalnya banyak toko dan kios yang masih tutup,” keluhnya.

Terpisah Sekretaris Disperindagkop Linda Safitri mengatakan, selama wabah Coronavirus disease, pedagang terlihat takut untuk berjualan apalagi usai Lebaran seperti sat ini pedagang malah memilih berdiam di rumah dahulu sebelum kembali membuka dagangannya. “Memang masih sepi, selain masih dalam suasana Lebaran pedagang juga enggan membuka daganganya lebih awal karena momen seperti inilah mereka bisa istirahat,” kata Linda Safitri.

Diakuinya, sepinya pedagang di Pasar Induk Imbayud Taka juga berpengaruh pada kebutuhan warga. Tak jarang ketika ingin mencari bumbu dapur, tak bisa didapatkan karena pedagang masih banyak yang tutup. “Memang begini kalau habis Lebaran, tapi nanti seminggu setelah Lebaran keadaan pasar akan kembali normal kembali. Tahun ini juga semua harga barang relatif stabil, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Semua terkendali,” ungkapnya. (rko/fly)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X