Waspada! Tinggi Gelombang 1,5 Meter dan Hujan Lebat

- Rabu, 27 Mei 2020 | 14:13 WIB
PREDIKSI BMKG: BMKG Kelas III Tanjung Harapan memprediksi dua hari ke depan tinggi gelombang mencapai 0,5-1,5 meter dan hujan lebat di waktu malam hingga dini hari./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
PREDIKSI BMKG: BMKG Kelas III Tanjung Harapan memprediksi dua hari ke depan tinggi gelombang mencapai 0,5-1,5 meter dan hujan lebat di waktu malam hingga dini hari./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan, memprediksi selama dua hari ke depan tinggi gelombang di wilayah perairan Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai 0,5–1,5 meter. Tak hanya itu, pun disertai terjadinya hujan lebat pada malam hingga dini hari.

Prediksi ini khususnya di wilayah Malinau, Sesayap, Pujungan, Kayan Hilir, Lumbis, Sembakung Atulia, Sei Menggaris, Tana Lia, Nunukan, Bunyu dan Tarakan. Demikian keterangan singkat Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan, Mumammad Sulam Khilmi melalui Forecaster BMKG, Sylvi Yulianti.

Sementara, mengantisipasi terjadinya sesuatu hal yang tak diinginkan bersama pasca adanya prediksi BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memastikan akan siap siaga 1x24 jam dalam memberikan suatu pertolongan. Hal ini pun sebagaimana amanat secara langsung Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie.

Kepala BPBD Kaltara, Andi Santiaji mengatakan, antisipasi pertolongan yang dilakukan yakni dengan terus menjalin komunikasi setiap perkembangan yang ada. Mengingat prediksi cuaca dengan intensitas hujan lebat, tentunya cukup banyak yang harus diantisipasi salah satunya potensi banjir.

“Kami pun sebelumnya ada membentuk desa dan kelurahan siaga. Jadi, dari situ penanganan atau pertolongan pertama dapat diterjunkan lebih awal,” ungkapnya saat diwawancara awak media Radar Kaltara, Selasa (26/5).

Lanjutnya, musibah bencana alam memang patut menjadi atensi. Meskipun, saat ini di tengah pandemi Covid-19. Namun, hal yang berkaitan dengan potensi tersebut harus tetap untuk dipikirkan. “Tak hanya soal banjir. Melainkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun menjadi atensi kami. Ya, karena sebelumnya potensi itu sudah cukup sering terlihat di lapangan,” ujarnya.

Meski tambahnya, terkadang penyebab dari musibah itu sendiri merupakan ulah dari oknum manusia itu sendiri. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat bersama menjaga stabilitas alam ini. Sehingga potensi terjadinya musibah bencana alam dapat diminimalisir. “Disiplin dan gotong-royong menjadi kunci utamanya. Jadi, diharapkan dua peran sikap itu dapat terus terjaga,” pintanya. (omg/fly)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X