Nekat Mau Wisata, Ratusan Kendaraan Harus Putar Balik

- Rabu, 27 Mei 2020 | 14:00 WIB
DIHADANG PETUGAS: Ratusan kendaraan yang ingin ke objek wisata Gunung Rian diinstruksikan petugas posko penjagaan untuk kembali pulang, Senin (26/5)/RIKO/RADAR TARAKAN
DIHADANG PETUGAS: Ratusan kendaraan yang ingin ke objek wisata Gunung Rian diinstruksikan petugas posko penjagaan untuk kembali pulang, Senin (26/5)/RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Setiap tahunnya, momen Hari Raya IdulFitri selain dimanfaatkan untuk bersilaturahmi juga dihabiskan untuk berlibur ke tempat-tempat wisata. Namun tahun ini, perayaan Lebaran di tengah pandemi Coronavirus disease tentunya berwisata bahkan melakukan aktivitas berkumpul menjadi hal yang dilarang pemerintah. Sayangnya, instruksi pemerintah untuk menghindari tempat-tempat keramaian tidak diindahkan sebagian masyarakat.

Hingga hari ketiga pasca Lebaran, banyak masyarakt yang nekat ingin menghabiskan waktu di objek wisata Gunung Rian, KTT. Namun kandas, lantaran tindak tegas petugas pos penjagaan yang tidak memperbolehkan warga berwisata terlebih berasal dari zona merah untuk masuk ke wilayah KTT selama pandemi Covid-19.

Pantauan Radar Tarakan, Senin (25/5) banyaknya kendaraan dari Kabupaten Malinau yang ingin berlibur di objek wisata Gunung Rian harus putar balik. Penjaga pos Desa Belayan Ari tidak memperbolehkan kendaraan tersebut untuk masuk ke Gunung Rian.

Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KTT Doni mengatakan, sejak hari kedua IdulFitri banyak kendaraan dari Malinau yang ingin masuk ke objek wisata Gunung Rian dan objek wisata Kujau, jumlahnya hampir ratusan kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Ratusan kendaraan roda dua dan empat itu kami suruh putar balik. Kendaraan ini ingin masuk ke objek wisata Gunung Rian. Rata-rata kendaraan ini berasal dari Malinau yang dari zona merah, makanya kami suruh putar balik,” kata Doni kepada Radar Tarakan.

Menurutnya, inilah yang harus diantisipasi pihaknya mengingat tradisi jika perayaan hari besar keagamaan, banyak warga ingin menghabiskan liburan ke objek wisata yang ada. Namun tahun ini dengan adanya wabah Covid-19, tak ada satu warga pun yang boleh berlibur ke tempat wisata.

“Kami perketat penjagaan bagi kendaraan yang akan masuk ke objek wisata, jika ini dibiarkan sama halnya kita memasukan virus dan menularkanya ke warga lainya. Ini kami sudah antisiapasi dari hari sebelumnya, dugaan kami benar ratusan kendaraan yang melintas rata-rata ingin ke objek wisata,” jelasnya.

Meski demikian, diakui Doni masih banyak warga yang mencoba berbohong dengan beralasan melintas ingin ke Tanjung Selor dan Berau. Namun petugas tak semudah itu mempercayainya. “Banyak yang bohong mas, mereka bilangnya mau ke Tanjung lah. Padahal mereka mau ke Gunung Rian. Tadi saja ada 17 motor katanya mau ke Sekatak, eh tidak taunya ada temannya keceplosan mau ke Gunung Rian. Terpaksa kami suruh putar balik,” ungkap Doni.

“Kami prediksi berapa hari ke depan masih banyak yang ingin bepergian ke objek wisata, tapi kami harus teliti dan tetap lebih memperketat penjagaan agar kita tidak kecolongan nanti. Saat ini warga yang ingin masuk ke Malinau pun lebih diperketat lagi dengan menunjukan surat keterangan hasil rapid test kepada petugas posko. Kalau tidak ada surat rapid test tidak dibolehkan masuk Malinau,” katanya.

Di tempat yang sama, Sandi (40) salah satu pengendara mengatakan ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di objek wisata Gunung Rian. Ia berpikir ketika ingin ke Gunung Rian, dapat melewati posko penjagaan Desa Belayan Ari. “Tadi saya pikir bisa berlibur ke Gunung Rian, karena kan tidak masuk ke kotanya KTT. Tapi pas di penjagaan petugas posko malah meminta kami untuk putar balik, ya mau gimana lagi namanya aturan harus dipatuhi dan kami harus balik lagi,” katanya tersenyum.

Diakuinya, sangat mengapresiasi langkah pencegahan yang dilakukan Pemerintah KTT dengan memperketat pengawasan terhadap siapa saja yang ingin masuk ke wilayah KTT. “Saya tak masalah jika harus putar balik sih mas, malah saya salut dengan langkah pencegahan Pemerintah KTT. Tak sembarang orang dapat masuk ke KTT jika nekat masuk harus karantina. Ini upaya pencegahan yang menurut saya bagus agar virus Covid-19 bisa diputus penyebarannya,” tukasnya. (rko/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X