Rencana Ingin Silaturahmi, Sampan Justru Terbalik

- Rabu, 27 Mei 2020 | 13:33 WIB
Pencarian: Tim SAR Nunukan bersama dengan instansi lainnya, melakukan pencarian salah seorang korban yang hilang dengan yang menggunakan sampan dan terbawa arus sungai pada saat melakukan penyeberangan./DOKUMENTASI BASARNAS NUNUKAN
Pencarian: Tim SAR Nunukan bersama dengan instansi lainnya, melakukan pencarian salah seorang korban yang hilang dengan yang menggunakan sampan dan terbawa arus sungai pada saat melakukan penyeberangan./DOKUMENTASI BASARNAS NUNUKAN

TARAKAN – Kecelakaan kapal jenis sampan dengan muatan 2 orang terjadi di Sungai Sebuku, Senin (25/5). Laporan yang diterima pada pukul 20.10 WITA diketahui perahu terbalik sekira pukul 14.00 WITA. Kemarin (26/5) sekira pukul 06.00 WITA, tim SAR menuju titik hilangnya korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tarakan Amiruddin AS mengatakan dari kecelakaan tersebut, seorang dinyatakan selamat atas nama Effendi. Seorang yang hilang atas nama Rahmat, berjenis kelamin laki-laki berusia 28 tahun. Ia merupakan warga Desa Pembeliangan RT 02 Sebuku.

“Tadi pagi (kemarin) pada pukul 06.00 WITA kami sudah mulai melakukan pencarian dan langsung menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) dan tim SAR gabungan sampai dengan kemarin, masih melakukan pencarian di lokasi kejadian. Adapun unsur-unsur yang terlibat di lokasi, seperti PMK Sebuku, BPBD, masyarakat, Dinas Perhubungan Nunukan, dan dibantu oleh rescue dari pertambangan yang ada di daerah tersebut,” ujarnya.

Saat kejadian, Effendi dan Rahmat diketahui menyeberang sungai dengan menggunakan perahu sampan. Usai mendorong sampan ke pinggir sungai, mereka kemudian melanjutkan dengan mendayung sampan. Nahas bagi mereka berdua, ketika sampai di pertengahan sungai, justru terseret oleh arus yang deras.

Sehingga perahu mereka terbawa arus yang kuat, dan di tengah sungai ada beberapa ponton pengangkut batubara yang melewati sungai tersebut. Arus air yang kencang menyeret sampan sampai mengenai ponton, dan akhirnya perahu terbalik dan terbawa masuk ke kolong ponton.

“Syukurnya salah seorang korban atas nama Effendi bisa menyelamatkan diri, dan korban Rahmat terbawa arus masuk ke dalam kolong ponton tersebut,” jelasnya. Untuk maksimal pencarian berdasarkan SOP, Tim SAR akan melakukan pencarian selama 7 hari.

Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Ihsan mengatakan, hingga pukul 16.00 WITA, Selasa (26/5) pihaknya belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan Rahmat.

“Sejauh ini, belum ada laporan baru dari Pos Sebuku dan tim SAR. Padahal pencarian sudah dilakukan sejak pagi kemarin. Jika ada perkembangan, itu pasti akan dilaporkan,” ujar Ihsan saat dikonfirmasi perkembangan hilangnya Rahmat, Selasa (26/5).

Dilanjutkan Ihsan, pencarian tentu akan terus dilanjutkan pada Rabu (27/5), hingga 5 hari ke depan. Koordinasi dengan warga setempat juga telah dilakukan. “Untuk sementara laporannya itu dulu (belum ditemukan, Red) jika nanti ada perkembangan, akan kami informasikan kembali,” janji Ihsan.

Kepala Bagian Operasi Pos SAR Nunukan, Anggi mengatakan, sebelumnya Rahmat berencana akan berkunjung ke keluarganya di daerah Kalas Pembeliangan, Kecamatan Sebuku. “Korban diketahui adalah warga Desa Pembeliangan,” ujar Anggi. (agg/raw/lim)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X