TANJUNG SELOR – Suasana Hari Raya Idulfitri 1441 H/2020 M berbeda dengan sebelumnya. Karena momentum hari kemenangan bagi umat Islam usai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan lalu di tengah pandemi Covid-19. Selain masyarakat harus melaksanaan Salat Idulfitri di rumah sesuai imbauan pemerintah. Meski tidak dipungkiri masih ada beberapa masjid yang tetap menggelar salat. Pintu-pintu rumah sebagian warga pun tertutup menandakan tidak terima tamu untuk bersilaturahmi.
Covid-19 membuat warga menjadi takut dan cemas. Bagaimana tidak, sejak awal kemunculannya sudah banyak memakan korban hingga meninggal dunia. Sehingga wajar di momen fitrah ini mereka terpaksa harus menutup pintu rumah mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Mencegah lebih baik, pintu rumah sejak pagi sudah kami tutup,’’ kata Haris salah seorang warga di Tanjung Selor.
Meski begitu, ajang silaturahmi tetap dilakukan dengan saling maaf-memaafkan melalui smartphone.
“Memang terasa beda jika hanya lewat smartphone. Tapi, karena kondisi seperti ini mau tak mau,’’ ujarnya.
Ia berharap Covid-19 segera berakhir. Sehingga semua kehidupan dapat berjalan normal.
“Ya, mudah-mudahan semua dapat teratasi. Dan tak hanya saya, melainkan warga lain pun sama dapat terus mengikuti anjuran pemerintah guna pencegahan penularan Covid-19,’’ harapnya.
Diketahui, anjuran untuk tutup pintu rumah tak hanya berlaku bagi masyarakat. Bupati Bulungan, H. Sudjati pun tidak menggelar open house seperti tahun-tahun sebelumnya. “Tidak open house. Dampak Covid-19 ini,’’ jelasnya.
Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie sebelumnya meminta umat Islam bersilaturahmi lewat smartphone. Sehingga tidak terjadi kontak fisik antar warga.(omg/ana)