Semua Harus Bijak Menyikapi Situasi Covid-19

- Jumat, 22 Mei 2020 | 14:27 WIB
BERKAH RAMADAN: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si (pakai batik) menyaksikan Asisten I Setkab Malinau menyerahkan parsel dari Bupati Malinau untuk para petugas kebersihan, pertamanan dan pemakaman, Rabu (20/5).AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN
BERKAH RAMADAN: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si (pakai batik) menyaksikan Asisten I Setkab Malinau menyerahkan parsel dari Bupati Malinau untuk para petugas kebersihan, pertamanan dan pemakaman, Rabu (20/5).AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN

MALINAU – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menjelaskan, terkait pelaksanaan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan seperti biasanya di tempat ibadah, pemerintah dan organasisasi keagamaan lintas agama sudah mengimbau supaya semua bijak menyikapinya.

Karena itu, Bupati kembali menyampaikan agar semua bijak untuk menyikapi situasi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), karena tidak bisa disederhanakan virus yang mewabah sejak beberapa bulan lalu itu.

“Saya sangat memahami perasaan hati setiap pemeluk agama bahwa mereka mau mengikuti akidah atau aturan, tetapi persoalannya menjadi lain dikala kita semua menghadapi soal-soal yang tidak bisa kita hindari soal penyakit ini,” ujar Bupati Malinau Yansen TP, di Guest House Bupati Malinau, Rabu (20/5).

Untuk itu, Bupati mengajak masyarakat untuk bijak apabila pemerintah mengimbau stidak lagi berkumpul dan beribadah seperti biasanya, seperti di gereja, masjid, pura, vihara dan sebagainya.

“Ikutilah imbauan pemerintah, karena tak lain dalam kerangka menjaga bangsa Indonesia,” ujar Bupati.

“Persoalan hati kita sebagai orang yang beragama, ya kita kembalikan kepada Tuhan-lah. Itu kalau bahasa saya. Karena kan saya tidak bisa mengatur tata laku tiap orang lagi. Tapi kita kembalikan ke Tuhan menghendaki kita melakukan apa,”  sambung Bupati.

Karena itu masyarakat Malinau diharapkan agar semua menjaga kerukunan di Bumi Intimung. Jangan sampai mengabaikan kehidupan masyarakat yang normal, kehidupan yang sehat dan kehidupan yang harmonis.

“Jaga toleransi. Bagi saudara-saudara kita yang beragama Kristen, Budha, Hindu yang saat ini tidak berpuasa, berilah ruang suasana situasi kondusif untuk saudara-saudara kita umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa. Apa tata krama beribadah berpuasa itu dihormati dan dihargai semua,” imbaunya.

Terlebih, lanjutnya, hanya tinggal beberapa hari umat Islam berlebaran Idulfitri. Yansen pun merasa sangat prihatin, sebab tak bisa bertegur sapa secara langsung seperti tahun-tahun sebelumnya yang ia juga berkunjung ke tokoh-tokoh dan pejabat Malinau yang Islam.

“Tapi itulah suasananya. Jadi kita hormati termasuk nanti salat id, tadi saya sudah minta MUI, tokoh-tokoh agama, Dewan Masjid supaya mendiskusikan itu, imbauan pemerintah tidak, ya kita ikuti semua dengan baik. Jangan menimbulkan pertentangan, jangan menimbulkan perselisihan.” harapnya.

Menurutnya, inilah saatnya ingat dan membuktikan salah satu butir dalam Pancasila yang mengatakan jangan mendahulukan kelompok dan golongan. “Nah inilah masanya kita buktikan itu. Membuktikan kita mendahulukan kepentingan umum,” tuturnya.

Terkait wabah virus corona, semua tidak tahu datang dari mana dan siapa yang membawamya. Tapi bisa saja terjadi karena ruang kesempatan ada. Untuk itu ia meminta agar masyarakat meningkatkan persatuan dan kesatuan. Jangan menebar isu-isu yang tidak baik.

“Kita menciptakan suasana harmonis untuk Malinau ini untuk masa depan yang lebih baik untuk kita semua,” katanya.

Bupati Malinau dua periode ini menyampaikan permohonan maaf secara lahir dan batin kepada masyarakat Malinau, termasuk kepada insan pers semua hal yang mungkin tidak berkenan. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan selama ini dalam tugas-tugas pemerintah dan masyarakat dalam pengabdian membangun Malinau.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X