Lokasi Posko 10 Kurang Layak, Lalu Mau Diapakan?

- Jumat, 22 Mei 2020 | 14:14 WIB
SIDAK: Kepala Ombudsman Kaltara, Ibramsyah Amirudin saat melihat secara langsung alur pelayanan dan pengawasan di posko km 10. Diketahui, dalam sidak itu pun ditemui wabah lalat dari kandang ayam dan babi./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
SIDAK: Kepala Ombudsman Kaltara, Ibramsyah Amirudin saat melihat secara langsung alur pelayanan dan pengawasan di posko km 10. Diketahui, dalam sidak itu pun ditemui wabah lalat dari kandang ayam dan babi./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Inspeksi mendadak (sidak) di wilayah jalur pengawasan perbatasan Jalan Poros Berau, Kaltim–Bulungan, Kaltara dilakukan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Sidak saat itu secara langsung dipimpin Kepala Ombudsman Kaltara, Ibramsyah Amirudin.

Ibram. sapaan akrabnya menjelaskan bahwa penting dilakukan sidak. Tak lain, bertujuan untuk melihat bagaimana situasi dan kondisi posko perbatasan di Kilometer (km) 10. Mengingat, menjelang perayaan Idulfitri 1441 Hijriah, tentunya potensi warga berlalu lalang itu ada. Lalu bagaimana fungsi pelayanannya, apakah diperketat ataupun sebaliknya.

“Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Artinya, petugas di posko memang harus sigap. Di samping pihak Ombudsman RI Kaltara sendiri pun sudah membuka posko pengaduan,” ungkap Ibram dalam wawancaranya kepada Radar Kaltara.

Lanjutnya, secara umum dari sidak yang menjadi agenda rutin tahunan ini. Ibram menyebutkan bahwa memang ada beberapa hal yang harus dibenahi. Utamanya, pada proses pelaksanaan pemeriksaan kendaraan yang hendak melintas. Petugas harus dapat lebih rinci melihat isi barang di mobil tersebut.

“Mengapa? Karena dikhawatirkan mereka membawa barang terlarang. Apakah itu sabu ataupun lainnya. Jadi, pemeriksaan dilakukan lebih detail lagi,” ujarnya.

Akan tetapi, lebih lanjutnya, secara umum di posko itu petugas sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Meski, dari sidak itu sendiri ada temuan yang cukup ganjil dirasakan. Yaitu adanya wabah lalat di sekitar posko itu. “Wabah lalat ini tentu sangat mengganggu kinerja petugas di lapangan. Hal seperti ini memang sepatutnya menjadi perhatian,” ucapnya.

Usut punya usut, bahwa wabah lalat itu tak lain disebabkan dari adanya kandang ayam dan babi. Posisinya tepat di depan dan belakang posko di Km 10. Oleh karenanya, Ombudsman RI menilai lokasi posko itu tak ideal.

“Bayangkan, mereka yang bertugas 24 jam di posko itu merasakan bau dan lalat. Bagaimana mereka mau makan dan minum, sementara lalat banyak menghinggapinya,” katanya.

Untuk itu, Ibram mengharapkan akan ada evaluasi ke depan terkait penempatan posko. Sehingga petugas di lapangan pun dapat lebih aman dan nyaman dalam melaksanakan tugasnya. “Bila perlu jika memang posko ini masih cukup lama berdiri. Maka, pemindahan pun sangat direkomendasikan. Ya, karena memang begitu banyak lalat dan aroma kurang mengenakkan di malam hari,” tuturnya.

Hal ini pun dibenarkan oleh Martina, salah seorang petugas Dinkes Kaltara di posko Km 10. Kondisi posko memang demikian halnya. Dan tak ditampik lokasinya tak dapat dikategorikan sehat. Sebab, cukup banyak lalat yang disebabkan adanya kandang ayam dan babi tersebut. “Coba lokasinya agak menjauh dari tempat ini. Saya pun kaget juga awalnya,” ungkapnya.

Senada dikatakan Nanang, salah seorang petugas kepolisian di Polda Kaltara. Memang dengan adanya kandang ayam dan babi, tepat di depan dan belakang posko sangat mengganggu. Apalagi, saat akan berbuka puasa bagi yang muslim, tentunya adanya lalat itu jadi masalah.

“Tapi, mengenai apa yang menjadi saran dari Ombudsman RI ini akan ditindaklanjuti. Sehingga pengawasan terhadap warga yang melintas dapat terus berjalan dengan baik di lapangan,” bebernya.

Untuk diketahui, setiap pengendara yang melintas di Posko Km 10 ini diwajibkan untuk menunjukkan dan meninggalkan identitasnya. Hal ini, untuk memudahkan dalam melakukan pengawasan nantinya. (omg/eza)

Lokasi Posko 10 Kurang Layak

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X