TARAKAN - Kantor SAR Tarakan sampai hari ketiga masih melakukan pencarian salah satu warga Sebatik, yang sebelumnya dikabarkan meloncat dari salah satu dermaga di Sei Nyamuk. Dari informasi di lokasi kejadian korban diduga mengalami depresi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Tarakan Amiruddin AS menjelaskan terkait dengan kronolgis kejadian korban yang terggelam di daerah dermaga Sebatik pada Minggu (15/5), sekira pukul 09.00 pagi. Pukul 13.35 WITA diterima laporannya di Pos SAR Nunukan. “Jadi waktu korban melompat ke laut, di posisi dermaga ada salah satu kapal yang bersandar, dan pada saat korban melompat ada salah satu anak buah kapal (ABK) yang melihat, bahkan sempat memberikan bantuan dengan melemparkan tali. Tetapi, tali yang dilemparkan agak pendek, dan korban berusaha untuk mendapatkan tali tersebut dengan berenang, belum sempat memegang tali korban kehabisan napas dan akhirnya tenggelam,” jelas Amiruddin.
Lanjutnya, pada hari itu juga dari SAR langsung menerjunkan tim yang ada di Pos SAR Nunukan untuk membantu pencarian korban. Bersama Lanal Nunukan yang menjaga perbatasan Ambalat, bahkan Posal Sungai Nyamuk dan KSOP Nunukan juga membantu melakukan pencarian korban. Pencarian sempat dihentikan karena terkendala cuaca.
“Sampai dengan hari ketiga kemarin belum menemukan korban, bahkan di hari kedua sebelumnnya SAR melakukan pencarian sehari penuh dan hasilnya masih nihil. Bahkan keluarga korban termasuk istri dan anak-anaknya masih menunggu dan berharap korban bisa secepatnya ditemukan. Sedangkan untuk target sesuai dengan SOP dari Basarnas pencarian akan dilakukan selama 7 hari dari hilangnya korban. Kami juga melihat situasi dan kondisi, kalau memang masih efektif dan ada tanda-tanda korban ditemukan maka akan tetap dilakukan pencarian di luar 7 hari itu,” ungkapnya.
Tim SAR juga terus mempelajari kondisi cuaca dilokasi, karena lokasi kejadian tepat di perairan Sei Nyamuk yang berhadapan langsung dengan Tawau, Malaysia.
Hal ini yang diantisipasi oleh tim SAR, karena dikhawatirkan pergerakan arus bawah, korban memasuki perairan negara tetangga. Hal ini akan menjadi kendala, tetapi saat ini dari pihak SAR terus mempelajari kalau memang pergerakan bisa masuk ke Malaysia, maka dari pihaknya akan membangun komunikasi ke tim SAR yang ada di Sabah. “Sampai saat ini personel dari Tarakan belum di BKO-kan karena sistem sekarang Tarakan masih berlangsung PSBB dan di Nunukan.
Terkhusus Kantor SAR Tarakan, juga siaga Lebaran. “Basarnas dalam Idulfitri kali ini melakukan siaga Lebaran, bukan lagi siaga angkutan Lebaran. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan maka kami siap 24 jam untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan rencana kami juga, mungkin 2 hari sebelum Idulfitri akan melakukan patroli untuk mengecek mobilisasi masyarakat yang masuk atau keluar Tarakan menggunakan jalur–jalur tikus,” tutupnya. (agg/lim)