Meskipun sebelum berangkat sudah memegang surat hasil rapid test ataupun hasil tes swab dari PCR (polymerase chain reaction), 25 penumpang pesawat Lion Air yang tiba di Bumi Paguntaka melalui Bandara Juwata Tarakan, Senin (18/5) tetap diwajibkan menjalani isolasi.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan, Hidayat mengatakan, isolasi yang dilakukan kepada 25 penumpang pesawat Lion Air yang baru tiba di Tarakan, merupakan langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
“Ini langkah antisipasi saja, nantinya mereka diwajibkan melakukan isolasi di tempat yang sudah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan ataupun melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Namun sebelum melakukan isolasi, 25 penumpang pesawat Lion Air tersebut terlebih dahulu menjalani proses screening (pemeriksaan) di SMPN 2, proses tersebut dilakukan untuk mengelompokkan orang-orang yang diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah dan orang yang perlu menjalani proses di tempat yang telah disiapkan.
“Sejauh ini dari 25 penumpang yang menjalani screening di SMP 2, kami belum mendapatkan adanya yang memiliki gejala Covid-19,” tuturnya.
Pada hari yang sama terdapat sekitar 90 orang yang berangkat menggunakan pesawat Lion Air, sebelum berangkat, 90 orang tersebut harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Adapun persyaratan yang harus dipenuhi di antara ada surat keterangan bebas Covid-19 melalui rapid test ataupun hasil swab melalui PCR maksimal sebelum 7 hari keberangkatan, memiliki surat keterangan perjalanan dari lurah yang diwajibkan pemda atau surat tugas yang dikeluarkan oleh pihak berwenang,” tuturnya.
Dirinya menekankan bahwa keberangkatan orang-orang tersebut bukan untuk mudik, namun berkaitan dengan kegiatan kedinasan, kegiatan bisnis yang dikecualikan dan hal-hal yang berkaitan dengan keluarga yang sifatnya darurat. “Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga yang sifatnya darurat antara lain mengunjungi keluarga yang meninggal dunia atau sakit keras,” ujarnya.
Sementara Lion Air tidak bisa memberikan keterangan terkait kedatangan sejumlah penumpang pesawat Lion Air melalui Bandara Juwata Tarakan. “Saya tidak bisa memberikan statement,” tutur Airport Manager Lion Air Tarakan, Muhammad Arief saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. (radartarakan)