Takjil ‘Kalahkan’ Virus Corona

- Selasa, 28 April 2020 | 10:17 WIB
PARA PENJUAL TAKJIL: Para penjual Takjil meski ditengah wabah virus Corona, namun penjualan takjil tetap laris. FOTO: RIKO / RADAR TARAKAN
PARA PENJUAL TAKJIL: Para penjual Takjil meski ditengah wabah virus Corona, namun penjualan takjil tetap laris. FOTO: RIKO / RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Untuk memutus mata rantai penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19), pemerintah mengimbau masyarakat untuk stay at home (berdiam di rumah). Termasuk di Kabupaten Tana Tidung (KTT).

Imbuan tersebut pun dilaksanakan dengan baik dalam sebulan terakhir. Namun sejak memasuki bulan Ramadan 1441 Hijriah/2020, imbauan tersebut tampak dikalahkan pedagang takjil.

Sebab, imbauan stay at home tidak diindahkan lagi. Banyak pedagang takjil yang menjajakan dagangannya di tepi jalan atau di depan rumah masing-masing.

Bahkan diakui salah seorang pedagang, penjualan takjil Ramadan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan Ramadan sebelumnya.

"Alhamdulillah dua hari Ramadan ini omzet per hari mencapai Rp 1 juta," kata pedagang takjil, Linda (45) kepada Radar Tarakan, Minggu (26/4).

Menurutnya, ada peningkatan pendapatan 50 persen per hari. Jika sebelumnya hanya Rp 500 ribu kini naik menjadi Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta per hari.

"Semoga saja selalu laris, sebab saya khawatir di tengah pandemi Covid-19 ini pembeli sepi, tapi alhamdulillah meningkat,” ujarnya.

Takjil yang paling diminati, sebutnya, serabi, klepon, tahu isi, risol, dan donat. Harganya terjangkau Rp 3 ribu hingga Rp 10 ribu.

Hal senada juga dikatakan Reni (39) pedagang takjil lainnya. Pedagang yang membuka lapaknya di Jalan Perintis  mengaku rutin berjualan takjil di setiap bulan Ramadan.

"Lumayan kan untuk mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga,”ujarnya.

Ada berbagai takjil dan lauk pauk siap saji yang dijual.  "Saya buat sendiri, tapi ada juga titipan tetangga,” ungkapnya, seraya mengatakan, dalam sehari bisa menjual ratusan takjil. Dengan pendapatan per hari Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta.

Terpisah Jali (30), pedagang makanan di Jalan Aman Tawa Kecamatan Sesayap mengatakan, berjualan saat bulan Ramadan sengaja dilakukan untuk mengisi waktu luang sambil menunggu waktu berbuka.

"Di bulan puasa ini kan berkahnya banyak, mau jualan saja pasti ada aja yang beli, saya hanya mengisi waktu luang saja sih mas, sekarang kerjakan pulangnya cepat, ini kesempatan buat mencari tambahan penghasilan jadi ketika pulang langsung jualan,"kata Jali.

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X