TANA TIDUNG – Bulan Ramadan tahun ini tampak berbeda dengan Ramadan sebelumnya. Sebab, kegiatan salat berjamaah seperti Salat tarawih,dan Salat Jumat ditiadakan di masjid. Termasuk kegiatan tadarusan atau baca Alquran di masjid selama masa pandemi Covid-19 juga ditiadakan.
Kondisi tersebut membuat Masjid Agung At-Taqwa yang biasanya ramai selama Ramadan, kini sepi. Terlebih untuk tadarusan yang biasanya dilakukan usai Salat Tarawih.
Salah seorang Imam Masjid Agung At-Taqwa KTT, Muchtar Bukoting mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 salat berjamaah dan tadarus ditiadakan di masjid dan diimbau untuk dilaksanakan di rumah masing-masing.
“Kebijakan tersebut sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Muchtar.
Tadarus, ujar Muchtar, merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam. Selain menambah pahala juga untuk mengetahui isi Alquran.
“Tapi ada pandemi Covid-19, kita tiadakan dulu tadarusan di masjid,” ujarnya.
Ia menceritakan, di Ramadan sebelumnya tadarus di Masjid At-Taqwa dilakukan para hafidz usai Salat Tarawih.
“Tadarusan dilakukan ramai-ramai. Tujuannya untuk mengoreksi, memperbaiki dan menyimak bacaan dari teman serta mempermudah mengkhatamkan Alquran,” bebernya.
Bahkan dalam semalam bisa mengkhatamkan satu juz. Sehingga pada akhir Ramadan bisa genap 30 juz.
Tapi sekarang kegiatan itu tidak bisa dilakukan lagi di masjid karena adanya fatwa MUI yang mengimbau untuk melaksanakan salat berjamaah dan tadarus di rumah selama masa pandemi Covid-19.
Meski begitu, ia tetap berharap amal ibadah di bulan Ramadan dilipatgandakan oleh Allah SWT. "Mari jadikan Ramadan tahun ini lebih berkesan dan mengejar pahala sebanyak-banyaknya, semoga wabah virus corona ini cepat berlalu dan semua masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang," harapnya.
Mahyudin, salah satu warga yang sering tadarusan di masjid berharap Covid-19 bisa musnah dari bumi. Sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa, terutama saat di luar rumah.
"Mudahan ini cepat berlalu kasian warga saat ini susah karena wabah ini. Kami pun mau tadarus susah tidak enak kalau harus tadarus di rumah, biasanya kami beramai-ramai tapi sekarang kami lakukan di rumah masing-masing," ungkapnya. (*/rko/ana
