Video Warga Positif Covid-19 Hoaks

- Jumat, 17 April 2020 | 10:24 WIB
CEGAH CORONA: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memeriksa suhu tubuh setiap warga yang masuk ke KTT.  FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN
CEGAH CORONA: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memeriksa suhu tubuh setiap warga yang masuk ke KTT. FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Masyarakat Kabupaten Tana Tidung (KTT) diresahkan beredarnya video yang menunjukkan salah seorang warga Bumi Upun Taka dirujuk ke RSUD Tarakan karena coronavirus disease 19 (Covid-19). Setelah diusut, video tersebut dipastikan hoaks.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Tana Tidung (KTT)  Wirahadi Rahmatsyah. Wirahadi mengatakan informasi itu pertama kali muncul di media sosial Facebook. Diskominfo sebagai Tim Gugus Penanganan Covid-19 bidang komunikasi langsung melakukan penelusuran.

"Tugas kami di tim memberi informasi yang benar dan memantau setiap berita bohong atau hoaks terkait virus corona,” jelas Wirahadi.

 Karena itu, setelah mendapatkan informasi langsung melakukan kroscek ke rumah sakit dan Dinas Kesehatan  untuk memastikan video yang telah banyak ditonton masyarakat tersebut.

“Hasilnya, mereka (Dinkes dan rumah sakit) memastikan tidak ada pasien seperti yang dimaksud. Atas berita itu, bahwa benar berita tersebut hoaks,"tegas Wirahadi.

Selanjutnya, kata Wirahadi, pihaknya mencari penyebar video. "Tim kami masih menelusuri sumbernya. Dan telah menyampaikan ke masyarakat luas jika video yang beredar tersebut adalah hoaks,” jelasnya.

 Adanya video hoaks juga diakui Bupati KTT H. Undunsyah. Undun mengatakan sejauh ini yang ada di KTT hanya orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak  21, pasien dalam pengawasan (PDP) 2 dan 444 orang pelaku perjalanan. Bahkan 2 ODP telah usai dilakukan pemantauan dengan kondisi sehat. 

“Kalau ada yang positif Covid-19, pasti pemkab umumkan ke publik,” ujar Undun. Saat ini, lanjut Undun, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih melakukan menjaga setiap pintu masuk KTT. “Kita, sudah lebih dahulu mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan berbagai cara agar warga aman dari corona,” kata Undun.

Selain penjagaan, Pemkab KTT juga membagi vitamin, masker dan handscoon kepada petugas medis dan masyarakat. “Semua itu untuk mencegah masuknya virus corona,"kata Undun.

Undun juga mengakui jika dirinya ikut langsung memantau setiap detik kondisi daerah yang dipimpimnya. Itu dilakukan hanya ingin memastikan orang-orang yang masuk ke KTT benar- benar sehat.

“Jadi tidak sembarang orang masuk ke KTT. Yang masuk harus didata oleh tim,” sebutnya. Kendaraan yang masuk ke kabupaten termuda di Kaltara ini juga dibatasi hanya sampai pukul 22.00 Wita.  

“Jam 06.00 pagi baru kembali bisa keluar dan masuk KTT,” ungkapnya.Artinya, jelas Undun, Pemerintah KTT tidak menerapkan lockdown, hanya berupaya menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

”Kita hanya membatasi setiap ada warga baru yang masuk dan melakukan pengawasan seketat mungkin untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi," katanya. Menurut Undun, pemantauan terhadap warga yang masuk daerah ini sangat penting dilakukan guna mengantisipasi dan upaya mendukung pencegahan penyebaran Covid-19 di KTT.

“Saya minta semua pihak di kecamatan sampai ke tingkat yang paling bawah untuk bekerja sama memantau warganya yang baru pulang dari keluar daerah. Laporkan kepada petugas posko supaya petugas juga bisa cepat mengambil tindakan,” harapnya. Semua desa harus memantau siapa saja yang datang ke daerahnya dan siapa saja warganya yang keluar daerah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X