Desa Pimping Tutup Akses, Selain Warga Dilarang Masuk

- Kamis, 9 April 2020 | 13:04 WIB
DIPERKETAT: Selain warga Desa Pimping dilarang masuk untuk pencegahan penyebaran Covid-19. FOTO: RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
DIPERKETAT: Selain warga Desa Pimping dilarang masuk untuk pencegahan penyebaran Covid-19. FOTO: RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Pencegahanterhadap Coronavirus Disease 2019 (Covid–19) membuat sejumlah masyarakat mengambil tindakan secara tegas. Salah satunya dengan cara melarang warga lain untuk masuk di wilayahnya. Setidaknya, ada empat titik akses pintu gerbang yang menjadi ‘jantung’ di wilayah tersebut telah ditutup selama pandemi Covid-19 ini.

Lokasi penutupan akses itu terjadi di Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan. Warga setempat didukung penuh Pemerintah Desa (Pemdes) Pimping menutup akses pintu sejak 1 April lalu.

Dikonfirmasi, Pj Kepala Desa (Kades) Pimping, Uli T. Awang membenarkannya. Penutupan akses pintu masuk di Desa Pimping karena dinilainya sangat penting. Tak lain, sebagai upaya pencegahan terhadap Covid-19 agar tak mewabah di desanya.

“Benar. Ada empat titik telah kami tutup. Keempat titik itu kami anggap sebagai ‘jantung’ di wilayah desa ini,” ungkapnya kepada Radar Kaltara saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Lanjutnya, penutupan keempat titik di wilayah desanya ini menurutnya hanya sementara. Mengingat, dampak dari Covid-19 ini penyebarannya begitu cepat meluas. Oleh karenanya, sebagai bentuk pencegahan terhadap warga di wilayah desanya sejauh ini. Maka, menurutnya salah satu cara penutupan akses itu dapat dianggap cukup baik.

“Tapi, tetap pola hidup bersih kami utarakan juga ke mereka. Termasuk, masalah cuci tangan pakai sabun untuk menghindari penyebaran virus,” ujarnya.

Dikatakannya juga, menghindari kontak dengan warga luar di Desa Pimping menurutnya cara itu cukup baik. Mengingat, warga dari luar ini tentunya tidak tahu apakah mereka 100 persen dinyatakan aman atau terbebas dari virus tersebut. Apalagi, saat ini pun ada kriteria orang tanpa gejala (OTG). Maka, ini patut untuk diwaspai.

“Kami tidak tahu. Mereka membawa virus ataupun tidak. Jadi, dengan cara penutupan pintu gerbang ini menjadi sebuah solusinya,” jelasnya.

Termasuk, tambahnya, diperuntukkan bagi warga di Desa Pimping sendiri. Pihaknya menekankan untuk tidak dengan mudahnya bepergian di luar wilayahnya. Bahkan, nantinya akan ada petugas khusus yang akan mendata secara detail warga yang akan bepergian.

“Nanti akan didata bepergiannya berapa lama. Di mana tujuan dan data diri mereka. Intinya, semua dapat terkontrol dengan baik,” katanya.

Tak sampai di situ, ia juga mengatakan bahwa pengendara yang melintas ke arah Desa Pimping selama ini pun disemprot cairan disinfektan. Dengan harapan mereka itu benar terbebas dari Covid-19. Meski, untuk penyemprotan sendiri sempat tertunda lantaran alat pelindung diri (APD) yang tak lengkap. “Tapi, begitu APD lengkap, penyemprotan disinfektan dilakukan kembali,” tuturnya. (omg/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X