Sasar Korban PHK dan UKM

- Senin, 6 April 2020 | 12:27 WIB
BERAKTIVITAS: Pekerja di sektor informal yang mengandalkan penghasilan harian tetap beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan physical distancing. FOTO: DOKUMEN
BERAKTIVITAS: Pekerja di sektor informal yang mengandalkan penghasilan harian tetap beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan physical distancing. FOTO: DOKUMEN

TARAKAN - Di tengah pandemi Covid-19, dampak dirasakan signifikan oleh dunia usaha. Beberapa pengusaha pun harus memutar otak hingga merumahkan karyawan. Pemerintah pun menyikapi, akan menanggung mereka yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), melalui program kartu prakerja.

Muhammad Zulfikar, memiliki dua kafe di Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Bhayangkara yang kandas dikarenakan tidak adanya pemasukan sejak akhir Maret lalu. “Jadi saya punya dua kedai karena adanya peraturan dilarangnya berkumpul akhirnya kami tutup, satu awalnya. Sekarang sudah hampir tiga minggu tutup, kedai kedua kami juga ikut menyusul karena memang sangat sepi. Tidak ada pengunjung akhirnya selama dua pekan juga tutup,” tandasnya.

Biasanya untuk satu kedainya saja, Zulfikar bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp 700 ribu. Sejak pandemi corona dan membuat beberapa ekonomi terhambat. Pemasukan sehari hanya Rp 95 ribu. Zulfikar pun telah merumahkan dua karyawannya.

“Memang pendapatan kami cuma berputar di bahan baku saja dan gaji pegawai. Kalau kami paksakan, terus kami tidak ada keuntungan sama sekali sampai saat ini,” tegasnya.

Meski memaksakan membuka kedainya, Zulfikar akui Jumat (3/4) lalu ia mencoba membuka kedainya, dengan konsep yang berbeda. Seperti sistem take away dan membatasi pengunjung yang hendak bersantai. “Ya, bagaimana bisanya kita mengakalinya saja,” kata dia.

Lain Zulfikar, lain juga Amir, diketahui sudah membangun kafe yang berada di Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah. Ia awalnya berencana membuka kedai itu pada April, namun kemudian diundur. “Sebenarnya kami sudah mulai pembangunan sudah hampir beberapa bulan, namun sejak ada edaran pemerintah akhirnya gagal. Kami sudah mengeluarkan modal sangat besar tapi akhirnya seperti ini,” lanjutnya.

Amir juga mengatakan, harusnya pemerintah bisa tegas, pasalnya saat ini masih ada saja beberapa tempat makan yang membuka dagangannya di beberapa jalan utama. “Kayak kafe itu kan tempat makannya juga ada,” ujarnya.

Eddy, seorang pengusaha di bidang kuliner juga mengakui sejak beredarnya wabah corona di Tarakan tempat usahanya yang berada di Jalan Kusuma Bangsa mulai sepi pengunjung. Pada akhir Maret lalu ia memutuskan untuk menutup total tempat usahanya tersebut. “Jadi sekarang ini bagaimana membantu pemerintah lah, untuk mencegah terutama memutuskan penularan virus corona ini, terutama di Tarakan. Karena usaha terpaksa kita tutup, agar menghindari adanya kerumunan masyarakat,” lanjutnya.

Bahkan Eddy juga akui dari beberapa karyawannya hanya tersida dua orang saja. “Karena kami sudah tidak ada pemasukan sama sekali, akhirnya kami rumahkan beberapa karyawan. Bahkan bahan baku sudah ada yang naik lagi. Harusnya bisa ditekan sama pemerintah. Ditambah lagi menjelang Ramadan ini kita tidak tahu bisa buka atau tidak,” aku Eddy.

Rahma, salah seorang karyawan di sebuah perusahaan saat ini tengah dirumahkan. Ia berharap pemerintah bisa membantu para karyawan yang dirumahkan. Pasalnya dengan tidak adanya pekerjaan maka penghasilan pun tidak ada. “Ya kita pikir makan sehari-hari seperti apa saat ini, sedangkan penyebaran corona semakin meluas, bahkan di Tarakan pulau kecil saja ada yang terjangkit. Harusnya semua dipikirkan bagaimana solusinya, terutama bagi kami para karyawan yang saat ini masih di rumah tanpa pekerjaan maupun gaji,” tambahnya.

 

DUNIA USAHA WASWAS

Pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa saja terjadi.

Wakil Ketua Umum Bidang Ilmu Teknologi dan Industri Kreatif pada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Kaltara, Effendy Gunardi, S.E, mengatakan, PHK menjadi salah satu pilihan karena dampak pembatasan kegiatan produksi perusahaan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X