Gugus Tugas Tracing Kontak Pasien Corona yang Meninggal

- Minggu, 5 April 2020 | 14:00 WIB
Agus Suwandy
Agus Suwandy

JURU Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Utara (Kaltara), Agust Suwandy menyampaikan, hasil uji 5 sampel terakhir yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya telah keluar.

“Baru kami terima data hasil pemeriksaan BBLK Surabaya bahwa lima sampel terakhir dari 13 sampel yang sudah dikirimkan itu hasilnya dinyatakan negatif,” ujar Agust kepada Radar Tarakan melalui WhatsApp pribadinya, Sabtu (4/4).

Oleh karena itu, delapan kasus positif yang ada sebelumnya belum ada pertambahan. Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat di 5 kabupaten/kota di Kaltara sebanyak 12 orang (lihat grafis).

“Untuk yang ODP (orang dalam pemantauan), itu berjumlah 321. Jumlah ini tersebar di 5 kabupaten kota dengan jumlah terbanyak di Tarakan, yakni 95 orang dan yang paling sedikit di Bulungan dengan jumlah 29 orang,” sebutnya.

Selain itu, Agust juga menjelaskan bahwa untuk penyampaian identitas pasien positif Covid-19 itu sudah diatur dalam undang-undang (UU) yang salah satunya UU Praktik Kedokteran, sehingga pihaknya hanya menyampaikan inisial. “Harap dimaklumi dan dipahami keberadaan aturan ini,” tuturnya.

Merunut perjalanan pasien positif berinisial DS di Bulungan, ketika sampai pelabuhan di Tanjung Selor, langsung dibawa ke RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor untuk diisolasi. Sehingga tak sempat ada kontak dengan siapa-siapa, termasuk dengan keluarganya.

“Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran warga Tanjung Selor yang merasa kontak dengan yang bersangkutan,” jelasnya.

Sebagai upaya pencegahan, Gugus Tugas juga membuka ruang konsultasi terkait di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) atau Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bulungan. “Ini (posko konsultasi) dibuka mulai hari ini (kemarin) hingga Senin (6/4),” tuturnya.

Masyarakat diharapkan dapat menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah guna mendukung pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

“Jaga jarak aman ketika berinteraksi dengan orang lain. Termasuk ASN (aparatur sipil negara) yang WFH (work from home/bekerja dari rumah) diharapkan tetap taat dan tidak berkeliaran ke mana-mana,” imbuhnya.

Demikian juga dengan orang-orang yang melakukan isolasi diri secara mandiri, diharap menaati apa yang sudah menjadi ketentuan. Intinya, butuh kerja sama dari semua pihak dalam menangani atau memutus rantai penyebaran Covid-19 ini.

 Sementara di Tarakan, dua sampel pasien dalam pengawasan (PDP), yakni milik pasien ke-9 dan pasien ke-10 dinyatakan negatif Covid-19.

Yang sebelumnya diketahui pasien ke-9 ini kontak erat dengan pasien ke-7, yang juga hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif. Sementara pasien ke-10 kontak erat dengan pasien M atau kasus positif Covid-19.

“Dua sampel pasien 9 dan pasien 10 hasilnya negatif. Tapi masih dirawat di RSUD Tarakan, mungkin ada penyakit lainnya yang memerlukan perawatan,” terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covd-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M. Kes.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X