Ratusan Eks Penumpang KM Lambelu Dilacak

- Jumat, 3 April 2020 | 13:32 WIB
DIKARANTINA: Puluhan orang yang masuk eks klaster jemaah tablig di Pakatto, Gowa, Sulawesi Selatan, yang kontak erat pasien positif Covid-19, menjalani karantina selama 14 hari di Rusunawa, Kamis (2/4). FOTO: RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN
DIKARANTINA: Puluhan orang yang masuk eks klaster jemaah tablig di Pakatto, Gowa, Sulawesi Selatan, yang kontak erat pasien positif Covid-19, menjalani karantina selama 14 hari di Rusunawa, Kamis (2/4). FOTO: RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN – Ratusan eks penumpang Kapal Motor (KM) Lambelu akan di-tracing atau dilacak keberadaannya. Sebab, para penumpang ini bersamaan dengan pasien positif Coronavirus Disease (Covid-19), saat kapal melakukan perjalanan dari Parepare ke Nunukan dan sandar di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, Sabtu (28/3) pekan lalu.

Hal itu ditegaskan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono saat melakukan siaran pers Kamis (2/4). Tim akan melakukan pengembangan pelacakan ke semua penumpang yang kebetulan bersama-sama menaiki kapal tersebut sebelumnya.

“Hasil tracing awal, sudah ada 43 orang kami temukan. Ini akan bertambah,” ujar Aris. Dijelaskan Aris, sesuai revisi 4 penanggulangan Covid-19, ketika tim mendapatkan kasus konfirmasi adanya pasien positif, tim wajib melakukan tracing kontak eratnya pasien positif. Siapa saja yang masuk didalamnya? Disebutkan Aris yakni semua orang yang berhubungan minimal radius 1 meter, atau berkunjung, bertemu dan berkumpul dalam 1 ruangan 2 hari sebelum timbul gejala, atau setelah 14 hari timbul gelaja pasien positif tersebut.

“Makanya penting kami sampaikan di mana kami sudah temukan kemungkinan orang-orang yang disebut Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 250 orang lebih. Namun total ini masih menunggu hasil tracing di lapangan nanti,” tambah Aris.

Kembali dijelaskan Aris, ratusan OTG ini tidak langsung dikarantina. Pihaknya memberi penegasan tidak ada kewajiban karantina khusus untuk OTG tersebut. Sesuai pedoman revisi 4, ketika orang dikatakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau OTG, wajib melakukan karantina mandiri. Namun sayang masih ditemukan beberapa orang yang berstatus OTG maupun ODP, tidak mematuhi instruksi karantina mandiri. “Jadi untuk memutus kemungkinan penularan, perlu dilaksanakan karantina khusus,” jelas Aris.

Mengenai kebenaran positifnya 4 pasien yang sudah memiliki hasil swab positif dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Surabaya, Aris juga membenarkan hal tersebut. Pihaknya mengonfirmasi kebenaran 4 pasien positif dan berada di ruang isolasi RSUD Nunukan. Pasien positif tersebut masing-masing berinisial ABR (62) KAL (60) ABA (51) dan KLM (33). Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki tinggal di Kecamatan Nunukan. Sementara 43 OTG yang sudah ditemukan, telah dikarantina di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Nunukan Selatan.

Terpisah, Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman mengatakan, perkembangan kesehatan 4 pasien positif yang berada di ruang isolasi RSUD Nunukan, dalam keadaan baik. Namun pihaknya masih terus melakukan observasi. “Meski ada gelaja ISPA, batuk dan demam, sejatinya keadaan mereka masih dalam kategori baik,” ujar Dulman kepada pewarta harian ini.

Di samping itu, tenaga medis yang melakukan perawatan terhadap pasien positif diakuinya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Sejauh ini, diakui Dulman, belum ada instruksi apakah tenaga medis pihaknya juga harus dikarantina karena memiliki kontak erat dengan pasien.

Di RSUD Nunukan, setidaknya ada 8 orang yang dirawat di ruang isolasi dengan rincian 4 orang positif, 1 orang PDP, dan 3 ODP. Masing-masing pasien ditempatkan di ruangan terpisah. “Ya, terpisah, ada ruangannya masing-masing,” beber Dulman.

Di tempat berbeda, salah seorang eks jemaah tablig yang ditemui pewarta harian ini di Rusunawa mengakui, 4 orang pasien positif yang dirawat di RSUD Nunukan tersebut, benar merupakan rombongan jemaahnya. “Ya, benar rombongan kita,” cetus pria paro baya yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Dirinya sendiri mengaku sedang dikarantina di Rusunawa. Mereka dijemput pada Rabu (1/4) malam kemarin. Dari pantauan media ini, seluruh eks jemaah tablig yang berada di Rusunawa dalam pengawasan ketat petugas medis dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nunukan.

Seluruhnya bahkan diberikan obat-obatan dari petugas media Puskesmas Nunukan Selatan. Memang terlihat banyak yang punya gejala batuk saat itu. Sementara yang tidak punya gejala apapun, hanya diberikan vitamin. Hingga Kamis (2/4) rilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan merilis sudah ada sebanyak 76 ODP, 1 PDP, 15 OTG baru dan 4 yang dikonfirmasi positif Covid-19. (raw/fly)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X