Berdayakan Penjahit Membuat Masker Kain

- Jumat, 3 April 2020 | 12:15 WIB
BERDAYAKAN: Salah seorang penjahit yang sedang membuat masker dari kain. Masker tersebut dibagikan gratis kepada warga. FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN
BERDAYAKAN: Salah seorang penjahit yang sedang membuat masker dari kain. Masker tersebut dibagikan gratis kepada warga. FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Sejumlah kepala desa di Tana Tidung memberdayakan warganya untuk menjahit masker kain. Ini dilakukan setelah masker langka di pasaran. Sejumlah penjahit pun diberdayakan untuk menjahit masker terbuat dari sisa kain.

Hasilnya nanti akan dibagikan gratis untuk warga. Seperti yang dilakukan oleh Desa Sesayap Selor, Kecamatan Sesayap Hilir. Mereka memberdayakan ibu-ibu penjahit untuk membuat masker dari kain. Kagiatan tersebut sudah dilakukan sejak, Rabu (1/4). Diungkapkan Indra Hatari PLT Kepala Desa Sesayap Selor, saat ini keberadaan masker sangat susah diperoleh.  Untuk itu desa memanfaatkan ibu-ibu yang mempunyai skill menjahit untuk membuat masker yang terbuat dari kain.

"Ketersediaan masker mulai minim. Walaupun ada, harganya sangat mahal. Di Sesayap Hilir aja sampai Rp 15 ribu per pack-nya untuk masker kain. Makanya kami punya inisiatif untuk membuat sendiri," kata Indra Hatari kepada Radar Tarakan, Kamis (2/4).

Dijelaskannya, untuk itulah desa berinisiatif untuk memberdayakan warga Sesayap Selor untuk membuat masker kain, yang nantinya pihak desa akan membelinya dengan harga Rp 10 ribu. Pihak desa juga memberikan modal awal sebesar Rp 200 ribu ke masing-masing penjahit.

"Setelah itu masker yang kami beli akan dibagikan secara gratis kepada warga di sini," katanya.

Diakuinya, pihak desa menganggarkan pembelian masker buatan warga menggunakan Dana Desa. Target jumlah masker yakni untuk saat ini ada 600 masker. Namun yang baru selesai sekitar 65 pcs. “Penjahitnya hanya ada 7 orang. Tapi mereka ibu-ibu yang sangat antusias. Mesin jahit juga terbatas, jadi belum jadi banyak,” ungkapnya.

Tambahnya dari tujuh penjahit, masing-masing membentuk kelompok. Dalam kelompok dibantu beberapa orang. Dibantu juga pihak Posyandu dan ibu-ibu PKK.  Ia berharap, selain dapat membantu meringankan beban pemerintah daerah dalam pencegahan virus corona atau Covid-19, juga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi ibu-ibu dari sisi perekonomian. "Ini bertujuan untuk membantu warga serta meringankan beban pemerintah daerah.Hasil dari produk rumahan ini nantinya akan digunakan kembali oleh masyarakat juga," harapnya.

Salah seorang warga Sesayap Hilir, Rambi mengatakan, untuk mencari masker di saat seperti ini sudah sangat sulit. Mengingat masker ini sangat penting untuk mencegah Covid-19.

 

"Sekarang sudah susah mencari masker, karena memang sekarang masyarakat juga berburu masker untuk melindung diri. Makanya banyak yang membuat sendiri masker dari kain," katanya.

Ia berharap, semoga dengan adanya masker gratis ini warga bisa terbantu untuk mencegah Covid-19, dan langkah ini juga dapat ditiru oleh desa lainnya. (rko/zia)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X