Mesti Ada Wabah Corona, Petani Tetap Turun ke Sawah, tapi Jaga Jarak Aman

- Kamis, 2 April 2020 | 14:01 WIB
PANEN PADI: Di tengah pandemi Covid-19, petani di Kabupaten Bulungan tetap memanen padi di sawah namun tetap memperhatikan pencegahan dengan menjaga jarak. FOTO: RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
PANEN PADI: Di tengah pandemi Covid-19, petani di Kabupaten Bulungan tetap memanen padi di sawah namun tetap memperhatikan pencegahan dengan menjaga jarak. FOTO: RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

Pandemi Corona Virus Disease–2019 (Covid – 19) yang menyerang di provinsi termuda di Indonesia (Kaltara), ternyata hal itu tidak menggugurkan niat para petani dalam memanen hasil padinya.

RACHMAD RHOMADHANI

DI tengah pandemi Covid-19, sebagian orang memang memilih untuk berdiam diri di rumah. Hal ini sebagaimana instruksi pemerintah pusat hingga daerah. Namun, berbeda bagi para petani di provinsi termuda di Indonesia ini. Tepatnya, petani yang ada di wilayah Kabupaten Bulungan. Mereka melakukan aktivitas seperti hari biasanya. Bahkan, tibanya masa panen padi. Maka, mereka pun harus beranjak dari kediamannya.

Beruntungnya, cuaca saat panen padi tiba tengah bersahabat. Terik matahari tampak jelas menyinari padi-padi para petani saat itu. Sebagian menggunakan topi ala kadarnya. Tepatnya, panen padi itu berlangsung sejak pertengahan Maret.

Tampak sekilas bahwa wajah dari petani begitu semangatnya dalam memanen padinya. Mereka seolah tak merasakan panas terik matahari yang menyengat tubuhnya. Petani tetap percaya diri (PD) bahwa sekalipun pandemi Covid-19 tengah menyelimuti wilayah ini. Namun, mereka tetap jaga jarak satu dengan yang lainnya guna pecegahannya.

“Karena sudah memasuki masa panen, jadi kami segera memanennya. Ya, meski kami tahu saat ini tengah pandemi Covid-19,” ungkap Pardi (53), salah seorang petani di Bulungan.

Dikatakannya juga, panen padi ini menurutnya memang cukup berhasil. Pasalnya, dari luas lebih dari 3 hektare semua tumbuh dengan baik. Sehingga ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri olehnya dan keluarganya. “Alhamdulillah, padi ini tumbuh dengan baik hingga masa panen tiba,” ujarnya.

Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Pertanian (Dispertan) mengaku memang terus berupaya meningkatkan produksi beras di Bumi Tenguyun ini. Di antaranya melalui terobosan dengan menerapkan program peningkatan produksi dan produktivitas padi Inbrida sawah yang sudah dilakukan semenjak Oktober 2019 lalu.

"Oleh karena itu, produksi dan ketersediaan beras di Kabupaten Bulungan di tengah pandemi Covid-19 ini, tidak perlu dikhawatirkan. Produksi padi kita aman, petani di bulan Januari hingga Mei melakukan panen," kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertan Kabupaten Bulungan, Andik Wahyunarto, SP melalui sambungan telepon dengan Radar Kaltara, Rabu (1/4)

Andik menyebutkan luas panen padi Kabupaten Bulungan pada Maret 2020 mencapai 1.223 hektare (ha) dengan produksi 4.647 ton gabah kering panen (GKP). Sedangkan, April ini diperkirakan seluas 488 ha produksinya mencapai 1.854 ton GKP dan luas panen di Mei diperkirakan 597 ha dengan perkiraan produksi sebesar 2.268 ton GKP.

"Total perkiraan produksi padi dari Maret hingga Mei 2020 sebesar 8.770 ton GKP. Kecukupan selama wabah Corona dipastikan bisa stabil," terangnya.

Andik menambahkan, budidaya padi Inbrida tahun ini di lahan rawa pasang surut direncanakan mendapatkan bantuan dari Kementan seluas 2.400 ha dan budidaya padi Inbrida sebagai pengganti benih padi bersubsidi berupa sarana produksi benih seluas 2.400 ha.  Sedangkan, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, Kementan melalui Dirjen Serealia membantu Kabupaten Bulungan dari hasil kunjungan Bupati Bulungan, H. Sudjati tahun lalu ke Dirjen Tanaman Pangan, yaitu bantuan benih padi irigasi dan rawa seluas 3.000 ha. "Dari program Kementan ini, kami optimis Bulungan segera mencapai swasembada pangan lokal," ujarnya.

Lanjutnya, ia dalam hal ini juga memastikan stok pangan khusus beras di Kabupaten Bulungan di tengah situasi pandemi corona ini aman. "Geliat panen oleh petani di Kabupaten Bulungan kita apresiasi di tengah wabah corona ini. Petani panen raya mulai Maret sampai Mei, sehingga stok beras selalu tersedia. Oleh karena itu, tidak perlu dikhawatirkan ketersediaan stok pangan sampai dengan April bahkan Mei 2020 khususnya beras," tegasnya.

Meski, tambahnya, tak ditampik di lain tempat, yaitu petani Sajauh Hilir pada bulan yang sama mengalami gagal panen hingga 300 hektare. Namun, untuk daerah lain di Bulungan ini tetap aman. “Ya, target seperti apa yang disampaikan sebelumnya,” tuturnya. (***/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X