Pembelian Gula Mulai Dibatasi

- Rabu, 1 April 2020 | 12:59 WIB
MULAI DIBATASI: Dilatarbelakangi merebaknya isu lockdown membuat stok gula di pasaran diborong. Pemerintah akhirnya mengambil sikap yakni membatasi pembelian gula menghindari kelangkaan. FOTO: DOKUMEN
MULAI DIBATASI: Dilatarbelakangi merebaknya isu lockdown membuat stok gula di pasaran diborong. Pemerintah akhirnya mengambil sikap yakni membatasi pembelian gula menghindari kelangkaan. FOTO: DOKUMEN

TARAKAN- Stok gula mulai terasa langka di pasaran. Ini disebabkan pembatasan pembelian yang diberlakukan pemerintah. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pertengahan April 2020.

Wali Kota Tarakan, dr. Khairul mengatakan, pada dasarnya harga yang ditetapkan distributor tak ada satu pun yang mengalami peningkatan. Bahkan stok gula yang langka saat ini pun penjualannya masih di angka Rp 17 hingga 18 ribu per kilogram.

"HET-nya Rp 12.500 per kilogram. Tapi sekarang modalnya aja Rp 17 ribu, jadi nggak mungkin mau jual di bawah modal," ujarnya.

Khairul menyatakan bahwa salah satu penyebab naiknya harga kebutuhan pangan di lapangan ialah karena merebaknya isu lockdown yang akan dilakukan pihak pemerintah. Padahal, hal ini dipertegas isu itu hoaks oleh Khairul.

"Makanya jangan panik, stok banyak kok. Tapi saya sudah tanda tangani surat edaran kepada masyarakat dan toko untuk membatasi pembelian gula. Tapi dijual spekulan lagi, makanya agak mahal. Makanya kami batasi untuk warung-warung, 1 kilogram satu hari, nggak boleh lebih," jelasnya.

"Masa di rumah makan gula 1 kilogram 1 hari? Kan nggak mungkin. Ini sudah kami terbitkan edarannya," sambungnya.

Meski stok gula saat ini dikatakan Khairul masih terbilang cukup, namun jika dijual kembali oleh toko kecil, maka penjualan gula akan lebih mahal.

"Tidak boleh menaikkan harga, toko tidak boleh tutup. Kalau ada harga yang tinggi, langsung lapor ke Disdagkop dengan membawa bukti," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Tarakan, Elang Buana mengatakan bahwa bahan pangan seperti beras dapat bertahan selama 2 bulan lebih dengan stok 5.000 ton lebih yang tersebar di beberapa agen beras seperti bulog, STB dan Sri Kencana. "Gula ini rencananya akan didatangkan pada pertengahan April, itu dari Bulog 200 ton, Sri Kencana 15 ton, dan STB 100 ton," ungkapnya.

Sekarang hingga 23 April 2020 kebutuhan gula di Tarakan dapat mencapai 200 ton. Sementara pada bulan puasa kebutuhan gula mencapai 232 ton. Untuk itu, stok gula diperkirakan akan cukup jika stok gula dari 3 agen tersebut dapat terpenuhi pada April 2020 ini.

"Insya Allah dicukupkan pada pertengahan April ini," pungkasnya. (shy/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X