TARAKAN – Sebanyak 132 orang yang kontak erat dengan pasien 02 positif Covid-19 atau pasien M. Itu dari hasil tracing kontak yang dilakukan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan. Baik kontak dengan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan maupun keluarga.
Juga telah dilakukan rapid diagnostic test (RDT) atau lebih sering disebut rapid test pada 132 orang tersebut. Seorang di antaranya positif berdasarkan hasil rapid test, dan statusnya pasien dalam pengawasan (PDP). Selain hasil rapid test, hasil radiologi yang bersangkutan pun mendukung sehingga ditetapkan sebagai PDP dan langsung dirawat di ruang isolasi RSUD Tarakan.
“Tracing kontak sudah dilakukan rapid test, 1 orang hasil rapid test-nya positif dan langsung menjadi PDP. Sudah dirawat di RSUD Tarakan, dalam proses akan dilakukan pengambilan swab untuk mengetahui apakah hasilnya positif atau negatif,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, kepada Radar Tarakan, saat dikonfirmasi ulang via WhatsApp, Senin (30/3).
Apakah yang bersangkutan merupakan anak dari pasien M, yang positif Covid-19? Sayangnya dia tak dapat menyebutkan identitas yang bersangkutan. Yang jelas, yang bersangkutan ada riwayat kontak erat dengan pasien M.
“Tidak bisa saya sampaikan (siapa dia), yang jelas ada riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19,” katanya.
Sementara kondisi pasien M terus membaik, namun masih dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Tarakan hingga uji laboratorium menunjukkan hasil negatif.
Dikatakannya per Senin (30/3) kemarin, jumlah PDP di Tarakan sebanyak 10 orang, yang sebelumnya 8 orang. 2 tambahan di antaranya orang ke-10 atau kasus 10 kontak erat dengan pasien M yang positif Covid-19. Sementara orang ke-9 atau kasus 09 kontak erat dengan PDP ke-7 atau kasus 07, yang juga masih menunggu hasil sampel.
“Jadi PDP di Tarakan sebanyak 10 orang. Jumlah PDP negatif ada 6 orang, 1 positif (pasien M) dan 3 orang masih menunggu hasil sampelnya,” bebernya.
Dilanjutkannya, jumlah ODP sebanyak 94 orang. Sebanyak 16 orang yang sudah selesai menjalani masa pemantauan dan dinyatakan sehat. Masyarakat yang inisiatif melaporkan diri melalui hotline Dinkes Tarakan tercatat sebanyak 339 orang dan tanpa gejala, namun tetap dilakukan pemantauan perkembangan kondisi.
“Dan pemantauan yang dilakukan oleh petugas puskesmas sesuai wilayah tempat tinggal ODP itu sebanyak 78 orang,” katanya.
Ditambahkannya, menyikapi pandemi Covid-19 RT siaga juga telah dibentuk di Tarakan. Para ketua RT dibekali wawasan melalui sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes.
“Sosialisasinya telah dilakukan sejak Jumat (27/3) dan berakhir pada Senin (30/3),” tutupnya.
12 WNI POSITIV DI TAWAU