TARAKAN - Sejumlah jemaah eks ijtima Pakatto, Gowa, Sulsel masih dikarantina oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan di Gedung Sport Center Tarakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, Ahmady Burhan menjelaskan bahwa 16 jemaah asal Bulungan telah dipulangkan dan menjalani karantina di sana. “Sesuai instruksi Wali Kota Tarakan Pak dr. Khairul, tetap dilakukan karantina. Sedangkan untuk fasilitas kami akan menambahkan jika memang ada kekurangan demi kebaikan bersama. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan para jemaah dan kebutuhan selama dilakukan karantina,” ujarnya.
BPBD Tarakan belum dapat memberi penjelasan apakah jemaah eks ijtima Gowa yang meninggal di Balikpapan karena Covid-19 ada keterkaitan dengan jemaah yang dikarantina di Tarakan saat ini.
Ditambahkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, jumlah jemaah tablig akbar dari Gowa, yang sebelumnya 55 orang menjadi 38 orang. Dari hasil pemeriksaan sebelumnya 17 orang dalam kondisi sehat, dan 15 orang tidak sehat.
“Sisa 38 orang karena 17 orang telah dipulangkan ke tempat asalnya masing-masing,” katanya.
Dia mengatakan tidak ada jemaah tablig akbar yang dirawat di RSUD Tarakan. Jemaah tablig akbar ini masuk dalam status ODP, dan melakukan isolasi mandiri di Sport Center.
“Kalau statusnya PDP itu dirawat di RSUD Tarakan dan masuk dalam ruang isolasi. Tidak ada juga ODP yang ada di gor kabur, hoaks kalau ada yang bilang kabur,” tegasnya. (agg/*/one/lim)