NUNUKAN- Bupati Nunukan Asmin Laura menyebutkan, seusai arahan Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie, pihaknya akan segera membuat perencanaan kebutuhan yang dapat diusulkan ke Pemprov Kaltara dalam hal penanganan persoalan Covid-19. “Dalam hal melakukan karantina para TKI yang dari Malaysia, kami sudah siapkan rusunawa. Hanya saja yang dipikirkan itu persoalan makan dan minumnya,” kata Laura.
TKI yang dikarantina selama 14 hari di rusunawa itu harus ditanggung makannya sebanyak sehari tiga kali. “Nah, ini harus kita pikirkan juga,” katanya. Jika dari sisi perlengkapan sarana dan prasarana kesehatan, Pemkab Nunukan sudah banyak melakukan langkah-langkah, di antaranya memesan kekurangan-kekurangan yang ada.
Sementara penanganan imigran yang masuk dengan menggunakan sistem satu pintu, menurutnya itu sudah dilakukan. Hanya, kendalanya masih banyak pintu atau dermaga tradisional perlintasan warga. “Ini nanti akan segera kami rapatkan untuk seperti apa penanganannya. Yang sudah dilakukan saat ini pengecekan itu dilakukan di setiap pintu-pintu masuk yang ada (resmi),” sebutnya.
Sedangkan untuk realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 ini, untuk tahap awal disediakan sekitar Rp 3,6 miliar yang sudah dilengkapi dengan rencana anggaran biaya (RAB).
Selain itu, ia juga mengaku bahwa kesiapan RSUD Nunukan yang ditunjuk sebagai RS rujukan tambahan oleh Gubernur, itu akan diusahakan. “Kemudian direncanakan lagi untuk penambahan ruang isolasi di puskesmas yang baru di daerah Binusan yang diperkirakan bisa menampung sekitar 30 orang. Tapi, semoga tidak ada yang diisolasi,” harapnya. (radartarakan)