18 WN Malaysia Dipulangkan, Banyak yang Hadiri Acara Ijtima di Gowa

- Senin, 30 Maret 2020 | 11:36 WIB
DIPULANGKAN: 19 WN Malaysia dipulangkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, Minggu (29/3). FOTO: IMIGRASI NUNUKAN UNTUK RADAR NUNUKAN
DIPULANGKAN: 19 WN Malaysia dipulangkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, Minggu (29/3). FOTO: IMIGRASI NUNUKAN UNTUK RADAR NUNUKAN

MESKI masih berlakukan lockdown, pemerintah Malaysia memberi kebijakan untuk menerima pemulangan warganya dari Indonesia. Ya, setidaknya ada 18 orang Warga Negara (WN) Malaysia yang akan diterima pemerintah Malaysia, setelah Imigrasi Kelas II Nunukan, memulangkan dari pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, Minggu (29/3).

Kepala Seksi (Kasi) Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Kelas II Nunukan, Sigit Jatmiko mengatakan, 18 WN Malaysia tersebut diangkut menggunakan 2 speedboat dari pelabuhan. Dipulangkan sekira pukul 09.55 WITA,  (29/3). “Ya, sudah dipulangan tadi pagi,”  ujar Sigit saat dikonfirmasi.

Dijelaskan Sigit, dari 18 WN Malaysia tersebut terdiri atas 12 orang jemaah yang sebelumnya masuk wilayah Indonesia dengan tujuan syiar agama dan menghadiri ijtima di Pakatto, Gowa, Sulawesi Selatan. Sedangkan orang WN Malaysia yang lainnya, masuk wilayah Indonesia dengan tujuan mengunjungi keluarga di Desa Maroangin, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Sebelumnya telah menghubungi pihak Konsulat Malaysia di Pontianak untuk memohon bantuan proses keluar wilayah Indonesia.

Pihak Konsulat Malaysia di Pontianak pun langsung berkoordinasi dengan SPV RIKSA Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Pelabuhan Nunukan, mengenai proses pemulangan terhadap ke 18 orang WN Malaysia tersebut.

“Dari hasil koordinasi, pihak Imigrasi Malaysia siap menerima kepulangan warganya dengan catatan telah mengajukan permohonan kepada Kedutaan Malaysia. Akhirnya disetujui. Kepulangan diagendakan tanggal 29 kemarin,” pungkas Sigit.

Sebelumnya, seluruh WN Malaysia tersebut diobservasi di rusunawa karena akan tinggal sementara di Nunukan. Observasi itu dilakukan semata-mata upaya pencegahan merebaknya Covid-19 di Nunukan, apalagi seluruhnya berasal dari Sulawesi.

Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan Wilker Nunukan juga memastikan seluruh WN Malaysia tersebut dalam keadaan sehat sebelumnya akhirnya di observasi di rusunawa.

 

PMI TAMBAH MASA PENYEMPROTAN

Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan, (283) kemarin, kembali melakukan penyemprotan dengan disinfektan di beberapa tempat ibadah yang ada di Tarakan dan beberapa tempat umum lainnya. Hal ini dilalukan sesuai dengan imbauan PMI pusat sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

Sekretaris PMI Tarakan, Amrin, S.E, menyampaikan sudah sepekan penyemprotan dilakukan di tiga kecamatan. Target penyemprotan yakni rumah ibadah, yayasan maupun instansi lain.

“Total penyemprotan yang kami lakukan sampai kemarin sekitar 130 tempat, dari seluruh kecamatan di wilayah Tarakan. Sedangkan untuk donasi yang masuk di PMI Tarakan, terhitung dari tanggal (22/3) sampai kemarin berjumlah Rp 14.440.500. Dari hasil sumbangan tersebut,” jelasnya.

“Kami gunakan untuk membelikan alat perlengkapan diri (APD) bagi teman-teman yang melakukan penyemprotan, membeli peralatan kemudian membeli paket disinfektan dan digunakan untuk penyemprotan di tempat ibadah dan yang lainnya,” urainya.

Selain itu, alat semprot yang tersedia di PMI saat ini berjumlah empat buah. Penyemprotan semula ditargetkan hingga tanggal 7 April diperpanjang hingga 8 April. Mengingat banyak permintaan penyemprotan oleh masyarakat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X